THE CAPITAL
Jakarta saat ini telah menjelma menjadi “multi-function capital” Indonesia, karena mengakumulasi berbagai fungsi terpenting secara nasional, seperti: pusat pemerintahan negara, pusat kegiatan perekonomian, bahkan pusat kegiatan pendidikan dan kebudayaan. Sebagai pusat pemerintahan, Jakarta mewadahi berlangsungnya fungsi eksekutif (Istana Negara, kementerian/lembaga), fungsi legislatif (MPR, DPR dan DPD), dan fungsi yudikatif (Mahkamah Agung, Komisi Yudisial) serta perwakilan kedutaan negara-negara sahabat.
Sementara itu, sebagai pusat kegiatan perekonomian,khususnya jasa dan perdagangan, Jakarta mampu memberikan kontribusi 16% dalam pembentukan Produk Domestik Bruto nasional (BPS, 2011). Dengan jumlah penduduk yang hanya 4% dari total nasional, Jakarta memiliki produktivitas sekitar 4 kali lebih besar dari rata-rata nasional.
SHOPPING PARADISE
Beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta tidak saja sekedar menjadi deretan etalase barang-barang dagangan, namun lebih dari itu Jakarta memiliki Plaza, Mal dan Town Square yang dilengkapi dengan berbagai sarana rekreasi keluarga seperti bioskop, arena permainan elektronik serta pusat jajanan.
Plaza Indonesia/Sogo Plaza Semanggi, Plaza Senayan, Senayan City, Pasaraya Grande, Blok M, Mal Pondok Indah, Mal Kelapa Gading, Mal Artha Gading, dan Mal Taman Anggrek dan WTC Mangga Dua adalah surga bagi masyarakat Jakarta yang ingin berbelanja. Ada juga pusat belanja yang tidak kalah menariknya yang menawarkan harga yang relatif murah dan bersaing seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Cipulir, Pasar Senen dan Pasar Pagi Mangga Dua.
THE NEVER SLEEP CITY
Kesibukan penduduknya siang dan malam menjadikan Kota Jakarta seperti kota yang tak pernah tidur. Berbagai aktivitas terutama aktivitas informal ada hingga larut malam. Keberadaan sektor informal merupakan upaya peningkatan ekonomi usaha kecil dan penyediaan ruang bagi sektor informal yang dimana arahannya dilakukan dengan:
- pengembangan dan pemeliharaan kawasan pusat pedagang kaki lima dan usaha kecil menengah; dan
- penyediaan ruang bagi sektor informal merupakan bagian dari rencana pengembangan pusat perniagaan dan perkantoran.
EXOTIC CULINARY
Jakarta memiliki beragam masakan khas kekayaan kuliner Indonesia. Sebagai kota metropolitan Jakarta banyak menyediakan makanan khas, salah satu ciri dari makanan khas Jakarta adalah memiliki rasa yang gurih. Makanan khas dari Jakarta di antaranya adalah: Kerak telor, Roti Buaya, Kue Rangi, Bir Pletok, Asinan Betawi, Gado-Gado Betawi, Keredok, Ketoprak Betawi dan Soto Betawi.
HISTORICAL SITES
Sebagai permukiman penting, pusat kota, dan pusat perdagangan di Asia sejak abad ke-16, Oud Batavia merupakan rumah bagi beberapa situs dan bangunan bersejarah di Jakarta diantaranya Kota Tua, Gedung Arsip Nasional, Gedung Chandranaya, Vihara Jin De Yuan, Petak Sembilan, Pecinan Glodok, Gereja Sion, Tugu Jam Kota Tua Jakarta, Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan lain-lain.
SERVICE CITY
Meskipun DKI Jakarta tidak memiliki potensi alam yang cukup berarti, namun sebagai pusat pemerintahan, mempunyai sarana fisik maupun administrasi yang paling baik untuk berkembangnya sektor industri, sektor jasa dan perdagangan. Pelabuhan laut dan udara dengan fasilitasnya yang relatif baik, fasilitas perbankan, dan lain-lain, memungkinkan aktivitas perdagangan berkembang dengan pesat di Jakarta. Dalam pada itu, tersedianya tenaga kerja dengan bermacam-macam keahlian darijumlah penduduk yang besar, merupakan potensi yang sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan pembangunan.