Wilayah Swarna Dwipa
Provinsi Jambi pada saat sekarang ini terkenal dengan sebutan “Wilayah Swarna Dwipa”. Kota Jambi dibangun diatas candi yang termasuk sebagai salah satu candi termegah di dunia. Para arkeolog pernah menyebutkan bahwa situs candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi terluas yang pernah ada sekaligus lokasi pemukiman kuno terbesar dan terpadat di pulau Sumatera. Muaro Jambi juga diperkirakan adalah pusat penyebaran dan perguruan tinggi agama Buddha di Asia Tenggara antara abad ke 7-14 Masehi. Kawasan percandian seluas 2.612 hektar yang terdiri dari 90 bangunan candi dengan berbagai bentukitu juga menjadi tempat mengalirnya sungai terpanjang di Swarnadwipa, sungai Batanghari.
Sesuai dengan nama Swarnadwipa yang berarti pulau emas, aliran sungai Batanghari mengandung banyak deposit emas sehingga wilayah Muaro Jambi merupakan jalur perdagangan penting dan eksportir emas terbesar di kawasan Asia Tenggara pada waktu itu. Kisah kebesaran Swarnadwipa ini juga tercatat dalam sumber yang ditulis pada era Dinasti Tang di Cina, yang menyebutkan adanya perjalanan seorang pendeta Buddha bernama I-Tsing pada 672 Masehi ke India guna memperdalam agama Buddha. Dalam perjalanannya, ia singgah di Nusantara serta mendeskripsikan sebuah kolam yang diyakini sama dengan peninggalan yang ditemukan di Muaro Jambi.
Sumber: www.jambiprov.go.id
Gambar Situs Candi Muaro Jambi
“Cultural Trip to Muaro Jambi” ini dikemas bagi pencinta seni budaya Nusantara dengan sentuhan ringan dan bersahabat. Bersama narasumber arkeolog, peserta diajak menyaksikan langsung keberadaan situs yang menjadi saksi jaman keemasan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya abad ke 7-14.[1]
Sumber: [1]http://groups.yahoo.com/group/tamasyaclub/message/8211/ diakses Tanggal 22 April 2013
Sumber gambar (slide): www.jambiprov.go.id
Hamparan Luas Taman Nasional Alam
Provinsi Jambi mempunyai 4 Taman Nasional Terkenal. Taman nasional adalah tempat paling aman bagi habitat hewan/tumbuhan berkembang biak, krn dilindungi secara hukum oleh pemerintah.
1. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
Menurut wikipedia, TNKS merupakan taman nasional terbesara di Sumatra, dgn luas 13,750 km² dan membentang ke empat provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Dan Provinsi Jambi yg paling luas dan merupakn pusat TNKS, terletak di kabupaten Kerinci dan kabupaten Merangin. Ditumbuhi sekitar 4000 spesies tumbuhan dan yg paling terkenal adalah bunga Raflesia arnoldii dan bunga bangkai. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan tempat berkembang biaknya harimau, badak, gajah, tapir dan 370 jenis burung. Tahun 2004, TNKS ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
2. Taman Nasional Bukit Tigapuluh
Terletak diperbatasan Provinsi Riau dan Jambi dengan luas 143.143 hektar. Taman nasional ini merupakan keberadaannya harimau, orangutan, tapir, badak, gajah dan beruang madu. Selain itu ada suku orang rimba dan talang mamak yg merupakan suku pedalaman yg sangat tradisional.
Sumber: www.jambiprov.go.id. http://www.bukit30.org/
Gambar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh
3. Taman Nasional Bukit Duabelas
Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis dataran rendah di Provinsi Jambi dengan luas relatif kecil yaitu 605 km². Semula kawasan ini merupakan kawasan hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas dan areal penggunaan lain yang digabung menjadi taman nasional. Hutan alam yang masih ada terletak di bagian Utara taman nasional ini, sedangkan yang lainnya merupakan hutan sekunder. Taman nasional ini merupakan habitat dari satwa langka dan dilindungi seperti siamang, beruk, macan dahan, kancil, beruang madu, kijang, meong congkok, lutra Sumatera, ajag, kelinci Sumatera, elang ular bido, dan lain-lain. Masyarakat asli suku Anak Dalam (Orang Rimba) telah mendiami hutan Taman Nasional Bukit Duabelas selama puluhan tahun.
Sumber: http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_bukitduabelas.htm
Gambar Kehidupan Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas
Suku Anak Dalam menyebut hutan yang ada di Taman Nasional Bukit Duabelas sebagai daerah pengembaraan; dimana mereka berinteraksi dengan alam, saling memberi, saling memelihara dan saling menghidupi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, suku Anak Dalam melakukan kegiatan berburu babi, mencari ikan, mencari madu, dan menyadap karet untuk dijual.
4. Taman Nasional Berbak
Taman Nasional Berbak terletak di kabupaten tanjung jabung timur[1], Taman nasional ini merupakan kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir Timur Sumatera. Taman Nasional Berbak tidak saja dilindungi secara nasional, tetapi juga secara internasional yaitu dengan ditetapkan sebagai Lahan Basah Internasional dalam Konvensi RAMSAR pada tahun 1992[2]. Taman Nasional Berbak merupakan tempat badak Sumatera, tapir, kancil, kuntul Cina, banagu tong-tong, semua jenis udang, bebek hutan bersayap putih, kura-kura gading, dan tuntong[3].
Sumber: http://www.wisataindonesia.net, www.dephut.go.id
Gambar Taman Nasional Bukit Duabelas dan Taman Nasional Berbak
Sumber:
[1]http://www.thecrowdvoice.com diakses tanggal 22 April 2013
[2]http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_berbak.htm diakses tanggal 15 Juni 2013
[3]http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/tn3ber.htm diakses tanggal 15 Juni 2013
Sumber gambar (slide): http://www.wisataindonesia.net
Jambi Emas
Provinsi Jambi memiliki letak yang cukup strategis, dengan jumlah produk unggulannya, terutama dari kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki. Oleh karena itu pengembangan Jambi dilakukan dengan mengusung slogan “Jambi Emas”.
Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki khususnya pada sektor perkebunan merupakan primadona penggerak perekonomian Provinsi Jambi. Hal ini didukung dengan produksi komoditas unggulan berupa karet dan kelapa sawit. Provinsi Jambi merupakan penghasil kelapa sawit terbesar ke-5 di Indonesia, dan merupakan penghasil karet terbesar ke-4 di Indonesia pada tahun 2010. Tanaman kelapa sawit sebanyak 70% diusahakan oleh investor/perusahaan swasta, sedangkan tanaman karet hanya sekitar 30%. Sisanya merupakan perkebunan rakyat. Tanaman karet ditanam di seluruh dataran rendah, kecuali Kabupaten Kerinci dan Merangin. Kedua kabupaten ini justru lebih menonjol di komoditas kopi, kentang, cabe, kol, padi, cadan tanaman holtikultura dataran tinggi.
Selain itu, sektor pertambangan juga memiliki potensi, yaitu terutama pada komoditas batubara. Untuk sektor perikanan, perikanan yang menonjol adalah perikanan tangkap dan budidaya untuk komoditas ikan patin. Ikan patin yang diproduksi di provinsi ini sudah diolah seluruh bagiannya, dan sudah mengarah kepada ekspor. Untuk pengolahan ikan patin ini, sudah terdapat unit pengolahan fillet ikan patin.
Sumber gambar (slide): Pemerintah Provinsi Jambi