Lumbung Energi Nasional
Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyimpan potensi sumber daya energi yang beraneka ragam. Beberapa diantaranya adalah minyak bumi, gas bumi, batubara, panas bumi, biomassa, Coal Bed Methane (CBM), mikrohidro dan gambut. Sebagai daerah dengan potensi sumber daya energi yang cukup besar ini, Sumsel bertekad menjadi pionir dalam mengelola potensi energi untuk mengamankan pasokan energi nasional.Aksesibilitas Sumsel sangat terbuka dan mudah dicapai melalui darat, laut, udara, sehingga memberikan keunggulan komparatif yang dapat meningkatkan perekonomian wilayah dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam, termasuk potensi sumber daya energi yang tersebar di wilayah Sumsel.[1]
Pengembangan potensi sumber daya energi yang akan menjadikan Provinsi Sumsel sebagai lumbung energi nasional dilakukan melalui perencanaan dan pentahapan pembangunan keenergian yang disusun dalam suatu Master Plan Provinsi Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional Tahun 2006-2025. Master Plan ini akan digunakan sebagai dasar acuan bagi Pemrov Sumsel untuk merumuskan kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah, serta sebagai masukan bagi Pemerintah Pusat dalam merumuskan kebijakan, strategi, dan program pengembangan energi nasional.
Provinsi Sumsel bernilai strategis secara geoekonomi karena berdekatan dengan kawasan kerjasama regional IMS-GT (Indonesia-Malaysia-Singapore Growth Triangel) dan IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangel). Aksesibilitas Sumsel sangat terbuka dan mudah dicapai melalui darat, laut, udara, sehingga memberikan keunggulan komparatif yang dapat meningkatkan perekonomian wilayah dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam, termasuk potensi sumber daya energi yang tersebar di wilayah Sumsel.[2]
Sumber : http://www.sumselprov.go.id (diakses tanggal 15 mei 2013)
Gambar Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan
[1]http://www.kabarbisnis.com/read/289894 diakses tanggal 25 April 2013
[2]http://energitoday.com/2013/02/06/mewujudkan-sumsel-sebagai-lumbung-energi-nasional/ diakses tanggal 25 April 2013
Pesona Gemilang Bumi Sriwijaya
Pesona Bumi Sriwijaya dapat terlihat dari beberapa objek yang ada di Provinsi Sumatera Selatan ini, salah satunya yang terkenal yaitu Jembatan Ampera, Danau Ranau, dan Taman Nasional Sembilang. Para pelancong yang akan menikmati suasana Sumatera Selatan dapat memulainya dengan menjelajah Sunagai Musi.
Sungai yang terkenal ini adalah sungai terpanjang di Sumatra yang panjangnya mencapai 750 km. Dikenal sebagai sungai yang dilintasi Jembatan Ampera yang legendaris di Palembang, pada kenyataannya, Sungai Musi menyandang predikat sungai terpanjang di Pulau Sumatera, yaitu sekitar 750 kilometer. Jarak tersebut hampir sama antara jarak Kota Bandung di Jawa Barat dengan Kota Malang di Jawa Timur. Berawal dari hulunya di Kepahiang, Bengkulu, Sungai Musi mengalir jauh melalui Sumatera Selatan dan membelah Palembang menjadi Seberang Ilir di sebelah utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai ini membentuk delta dan distributari di daerah Kota Sungsang. Bagi Palembang, sungai ini adalah pantai yang memanjang, tempat berlabuhnya kegiatan perekonomian juga penenang ketegangan usai pekerjaan. Airnya yang bergelombang dapat mengembalikan kesegaran jiwa, dan ketegangan raga mengendur di depan keagungannya. Kegiatan rekreasi sudah biasa dipusatkan di tepiannya, mulai dari tempat duduk-duduk, hingga café-café dan restoran. Lebih menyenangkan lagi, ditepian sungai ini tersedia perahu jelajah yang menghadirkan pandangan orang lalu saat mengarungi Musi.[1]
Danau ranau itu sendiri terletak di kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Danau ini tercipta dari hasil gempa besar dan juga letusan vulkanik dari gunung berapi. Luas dari danau ranau sendiri adalah 8x16 km dengan kedalaman maksimum 229 meter. Dan kini, sisa dari gunung berapi tersebut menjadi gunung seminung yang berdiri kokoh di tepi danau. Selain dari keindahan danau yang ditawarkan, disini dapat menikmati pesona alam yang memukau mata. OKU Selatan adalah sebuah kabupaten yang terkenal dengan perbukitannya. Jadi, di sepanjang daerah OKU Selatan, kita akan disuguhi oleh bukit-bukit besar dan tinggi yang menjulang.[2]
Sumber : http://www.pajak.net/blog/2008/10/14/jalan-jalan-ke-danau-ranau-obat-anti-stress/(diakses 17 April 2013)
Gambar Danau Ranau
Taman Nasional Sembilang merupakan lahan basah luas dengan berbagai ekosistem hutan mulai dari gambut rawa, rawa air tawar, hutan mangrove dan dataran lumpur. Secara administratif, taman ini adalah bagian dari Kabupaten Banyuasin dan telah menjadi taman nasional sejak 19 Maret 2003, ketika dipisahkan dari Taman Nasional Berbak di Jambi oleh pemerintah setempat. Daerah ini dinamakan Sembilang karena memiliki banyak ikan Sembilang (Plotosus canius).[3]
Sumber : http://imornesia.wordpress.com/2013/01/25/taman-nasional-sembilang/(diakses 17 April 2013)
Gambar Taman Nasional Sembilang
[1]http://www.indonesia.travel/id/destination/210/jelajah-sungai-musi diakses tanggal 17 April 2013
[2]http://barataku.blogspot.com/2012/03/wisata-alam-danau-ranau.html diakses tanggal 17 April 2013
[3]http://www.indonesia.travel/id/destination/199/taman-nasional-sembilang siakses tanggal 17 April 2013
Centre of Woodcraft
Pusat Ukiran kayu di Palembang terletak di jalan Faqih Jalaluddin, dekat Masjid Agung Palembang. Puluhan ruang pamer yang dipenuhi oleh ukiran-ukiran cantik terdapat di pusat kota. Ukiran kayu Palembang, yang identik dengan warna merah dan emas gelap, ditampilkan di etalase terbuka di sepanjang jalan. Anda juga dapat menemukan produk ukiran kayu yang setengah jadi, ukiran-ukiran kayu yang belum dihaluskan atau dicat. Para pengukir biasanya melakukan sentuhan akhir yang indah di toko mereka sebelum dijual.
Emas adalah warna yang paling dominan dalam ukiran kayu Palembang. Warna inilah yang membedakan ukiran kayu Palembang dari ukiran kayu dari daerah lain di Indonesia, seperti Jepara di Jawa Tengah. Lemari, pintu, atau kaca, serta bingkai foto biasanya dicat dengan warna emas. Bagian lain ditutupi oleh warna merah dan hitam gelap. Gambar bunga dalam warna hitam membuat ukiran ini lebih indah.[1]
Sumber : www.indonesia.travel/id/destination/216/pusat-ukiran-kayu-di-palembang (diakses 17 April 2013)
Gambar Kerajinan Ukiran Kayu
[1]http://www.indonesia.travel/id/destination/216/pusat-ukiran-kayu-di-palembang diakses tanggal 17 April
Fish Culinary Centre
Provinsi Sumatera Selatan memiliki hasil perikanan yang sangat berlimpah, sehingga tidak heran apa bila berkunjung ke Provinsi Sumatera Selatan akan menemui berbagai makanan berbahan dasar ikan. Olahan makanan berbahan dasar ikan yang sangat populer yaitu Pempek Palembang, Krupuk Palembang, Tekwan, dan Pindang Patin.
Pempek terbuat dari ikan yang telah digiling dicampur tepung terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek palembang di antaranya adalah: pempek lenjer, kapal selam, pempek kulit, pempek adaan dan pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang. Tempat Makan Pempek yang dapat Anda dikunjung untuk wisata kuliner di Palembang adalah: Pempek Dempo at Jl. Dempo Dalam, Pempek Noni at Jl. Kolonel Haji Burlian, dan Pempek Pak Raden
Sama Halnya dengan Pempek Palembang, kerupuk Palembang ini salah satu makanan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini terbuat dari campuran terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus dan ikan belida. Toko yang dapat Anda kunjungi adalah: Kerupuk 601 and Taxi 333 at Jl. Dempo Luar.
Sumber : http://infokutuju.blogspot.com/2012/11/kerupuk-dan-kemplang-palembang.html (diakses 17 April 2013)
Gambar (a) Pempek Palembang; (b) Kerupuk Palembang
Palembang dikenal dengan masakan olahan ikan, termasuk olahan ikan patin yang terkenal hingga ke seluruh Indonesia yakni Pindang Ikan Patin. Waktu jalan-jalan ke palembang menyempatkan diri untuk mampir di salah satu restoran yang terkenal dengan masakan ikan patin nya. Tekwan adalah hidangan sup khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil, dan disajikan dengan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas.[1]
Sumber : http://palembangdaily.wordpress.com/2007/09/01/tekwan/ (diakses 17 April 2013)
Gambar (a) Pindang Patin; (b) Tekwan
[1]http://resepmenumasakan.blogspot.com/2012/10/resep-pindang-ikan-patin.html diakses tanggal 17 April 2013