Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Provinsi Logo



Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Bangka Belitung sudah menjadi destinasi wisata ke-3 di Indonesia, setelah Bali dan Lombok. Berbagai upaya dan kegiatan dilakukan untuk memperkuat posisi ini. Seiring dengan pengembangan pariwisata, dilakukan juga pengembangan ekonomi kreatif melalui OVOP (One Village One Product).

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkenal sebagai provinsi kepulauan yang sangat istimewa dengan pantai pasir seputih kertas, berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pulau-pulau eksotis, oleh sebab itu seringkali disebut dengan Pulau Laskar Pelangi atau The Island Beyond The Rainbow. Wisata bahari di Kepulauan Bangka Belitung ini termasuk wisata bahari terkemuka di Indonesia bagian wilayah barat. Bangka Belitung sebagai destinasi wisata semakin menarik perhatian sejak diangkat ke dalam cerita Laskar Pelangi yang memperkenalkan keindahan Bangka Belitung, khususnya Belitung yang juga dikenal sebagai Pulau Timah ini.

Berikut adalah kelebihan-kelebihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkait dengan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata bahari terkemuka di Indonesia:

  • Pasir Putih. Putih seperti gula pasir. Perlu diketahui pulau ini adalah produser utama dari pasir kuarsa, yaitu bahan baku pabrik kaca.
  • Pulau-pulau Kecil. Hampir semua pulau-pulau kecil yang ada dikelilingi oleh pasir putih. Di sebelah Barat Laut desa Tanjung Binga, ada banyak dijumpai pulau-pulau kecil tersebut yang sebagian besar tanpa penghuni. Pantai-pantai di pulau-pulau itu juga berupa kombinasi pasir putih dan bebatuan granit. Salah satunya bernama Lengkuas. Di tempat ini, terdapat Mercusuar yang dibangun oleh Belanda pada abad ke-19. Selain itu juga terdapat Pantai Tanjung Tinggi yang menyuguhkan pemandangan taburan batu granit raksasa di bibir pantai.
  • Mudah dicapai. Belitung bisa dicapai hanya dengan penerbangan langsung dari Jakarta selama 45 menit. Jarak dan waktu tempuh yang tidak terlalu jauh dari Ibukota Negara Indonesia membuat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mudah dicapai oleh para pengunjung.
  • Murah. Berlibur ke provinsi ini dapat dinikmati dengan biaya yang tidak mahal. Penerbangan, hotel, sewa kendaraan, sewa pengemudi, sewa perahu nelayan, dan bahkan makan di restoran termasuk murah, sehingga provinsi ini cocok untuk dijadikan pilihan untuk berpergian atau travelling.

Sumber: http://www.indonesia-tourism.com/

Gambar Kepulauan Bangka Belitung

 

Sumber: http://www.belitungisland.com/

Sumber gambar: www.visitbangkabelitung.com 


Penghasil Timah dengan Sebutan Duke of York’s Island

Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai penghasil timah dan granit yang mendunia. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai Duke of York’s Island. Semua ini tentu tak terlepas dari sejarah panjang pertambangan timah. Pada era kolonial, kandungan timah yang sangat besar telah membuat Bangka menjadi incaran bangsa asing. Belanda, Inggris, hingga para pedagang Tionghoa.

Nama Bangka sendiri mulai disebut pada abad ke-7, yakni pada prasasti Kota Kapur yang ditemukan di muara sungai Mendu, Bangka Barat. Prasasti ini adalah bukti kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Pada prasasti tertulis kata Vanca yang berarti timah. Kata ini diyakini sebagai asal kata Bangka, yang berarti Pulau Timah. Bangka pun menjadi bulan-bulanan monopoli dagang mulai dari VOC hingga Inggris. Setelah memenangkan perang pada tahun 1811, Inggris mengirim Sir Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal untuk memimpin tanah jajahan di Indonesia. Pada masa inilah, tepatnya 20 Mei 1812 nama Bangka diganti menjadi Duke of York's Island.

Pulau Bangka dan Belitung pernah menjadi salah satu daerah dengan deposito timah terbesar sepanjang penambangan timah dunia. Hampir 75% dari seluruh tanah di Bangka mengandung timah.Salah satu produk terbaik dari Pulau Bangka adalah BANKATIN, yang sudah memilik reputasi baik di mata konsumen dunia sebagai timah dengan standar grade A.

Bangka Belitung yang dikenal sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia memiliki museum timah yang medokumentasikan perkembangan timah di Indoesia. Selain itu, museum juga sebgai saksi peristiwa sejarah yaitu sebagai tempat berundingnya pemimpin-pemimpin RI dengan Belanda, dan UNCI.



Sumber: http://www.visitbangkabelitung.com/, http://img.okeinfo.net/ 

Gambar Museum Timah di Bangka Belitung



Sumber: http://regional.kompas.com/ (Agnes) 

Gambar Bangka Belitung sebagai Penghasil Timah 


Timah merupakan ekspor terbesar di bulan Februari dan berperan 93,54 persen dari total ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia menambahkan, Tujuan negara untuk ekspor timah adalah Singapura yang mencapai US$167 juta atau 74,9 persen dari keseluruhan ekspor timah. Selanjutnya diikuti Thailand US$12,7 juta dengan persentase 5,4 persen. Sementara ekspor yang dilakukan ke Malaysia US$10,4 juta (4,6 persen), China US$8,4 juta (4,5 persen) dan USA US$7,2 juta atau sekitar tiga persen.


Sumber: http://www.insidesumatera.com/, http://www.indonesia-tourism.com/, http://www.babelprov.go.id

Sumber gambar: http://bisniskeuangan.kompas.com/

 


Kontribusi Besar Komoditas Lada

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil lada terbesar di dunia dan memiliki daerah sentra utama produksi lada yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk lada putih. Lada putih dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dikenal di dunia dengan brand image “Muntok White Pepper”.  Bertanam Lada telah dilaksanakan secara turun menurun dan sudah merupakan budaya bagi masyarakat Bangka Belitung.

Komoditas Lada memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian daerah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan penghasil dan pengekspor utama komoditas lada putih di Indonesia dengan potensi Rp 129 miliar/tahun. Harga komoditas lada putih terus meningkat sesuai dengan permintaan negara tujuan ekspor. Negara tujuan ekspornya adalah seperti Eropa, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Negara lainnya. Permintaan ekspor lada putih mencapai 100 ribu ton per tahun.

Di Bangka Belitung, lada diusahakan dalam bentuk budidaya, yaitu:

a)     budidaya tiang panjat mati

b)     budidaya tiang panjat hidup

c)     budidaya lada perdu

Budidaya tiang panjat mati banyak diusahakan di Provinsi Bangka Belitung. Budidaya tiang panjat mati disebut budidaya intensif, karena menggunakan tiang panjat kayu yang bermutu tinggi serta menggunakan pupuk dan pestisida dosis tinggi sehingga biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan tiang panjat hidup. Petani umumnya sudah mengerti cara budidaya lada, karena sifatnya yang turun temurun.


Sumber: http://repository.ipb.ac.id, http://www.antarababel.com/, http://fppb.ubb.ac.id

Sumber gambar: windrajm.blogspot.com