Jumlah penduduk tahun 2011 dihitung dari hasil proyeksi berdasarkan pada Sensus Penduduk dan survei lainnya di Badan Pusat Sta-tistik. Hal ini dilakukan karena Sensus Penduduk untuk menghitung jumlah penduduk Indonesia termasuk di Provinsi Kepulauan Riau hanya sekali dalam 10 tahun.
Dengan keberadaan Free Trade Zone (FTZ) di daerah Batam, Bintan, dan Karimun, terjadinya peningkatan migrasi masuk adalah suatu keniscayaan. Seperti pepatah mengatakan ada gula ada semut, tentunya penduduk masuk tersebut mencoba peruntungan di daerah-daerah tadi. Selain FTZ, adanya perjanjian ker-jasama antar negara juga membuka peluang besar untuk menyerap tenaga kerja yang tidak bisa dipenuhi oleh putra daerah sendiri, sehingga membuka peluang bagi pendatang. Dari hasil proyeksi penduduk Provinsi Kepulauan Riau terlihat bahwa penyebaran penduduk menurut kabupaten/kota sebesar 56,63 persen terkonsentrasi di Kota Batam sebanyak 992.425 jiwa, Kabupaten Karimun 223.397 jiwa (12,66%), Kota Tanjungpinang berpenduduk sebanyak 196.910 jiwa (11,16%), Kabupaten Bintan memiliki 149.554 jiwa (8,47%), Kabupaten Lingga 90.641 jiwa (5,14%), Kabupaten Natuna 72.521 jiwa (4,11%), dan Kabu-paten Kepulauan Anambas sejum-lah 39.318 jiwa (2,23%).
Luas Wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kab/Kota Administrasi 2011
Lokasi |
Jumlah Laki-laki |
Jumlah Perempuan |
Luas Wilayah |
Jumlah Penduduk |
Kepadatan Penduduk per km2 |
Karimun |
114476 |
108921 |
1524 |
223397 |
147 |
Bintan |
77420 |
72134 |
1739.44 |
149554 |
86 |
Natuna |
37563 |
34958 |
2814.26 |
72521 |
26 |
Lingga |
46489 |
44152 |
2117.72 |
90641 |
43 |
Kep.Anambas |
20419 |
18899 |
590.14 |
39318 |
67 |
Batam |
509586 |
482839 |
1570.35 |
992425 |
632 |
Tanjungpinang |
100142 |
96768 |
239.5 |
196910 |
822 |
TOTAL |
906095 |
858671 |
10595.41 |
1764766 |
1823 |
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau Dalam Angka Tahun 2012
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota Tanjungpinang sebanyak 822 jiwa per km2 dan Kota Batam sebanyak 632 jiwa per km2. Kabupaten lainnya, kepadatannya antara 26 jiwa per km2 di Kabupaten Natuna hingga 147 jiwa per km2 di Kabupaten Karimun.
Prosentase Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau
Seiring dengan berlangsungnya proses demografi, maka jumlah dan komposisi tenaga kerja juga akan terus mengalami perubahan. Dan sebagai modal bergeraknya roda pembangunan, tenaga kerja merupakan salah komponen yang sangat penting. Dengan demikian dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian, salah satu variabel yang harus di-perhitungkan adalah tenaga kerja. Diharapkan kebijakan ekonomi yang terbentuk nantinya dapat secara komprehensif memecahkan berbagai persoalan ekonomi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Dalam pasar tenaga kerja, Provinsi Kepulauan Riau mempunyai daya tarik tersendiri untuk memi-kat arus migrasi dan urbanisasi. Namun hal tersebut selain merupakan berkah sekaligus juga me-nambah pelik permasalahan kete-nagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau. Salah satu permasalahan dalam ketenagakerjaan adalah pendidikan dan keterampilan yang di-miliki oleh putra daerah belum memenuhi kebutuhan yang dibu-tuhkan pasar. Berdasar hasil Sa-kernas Agustus 2011, menunjuk-kan hanya 13,59 persen penduduk lulus sarjana atau 115.239 orang, sedangkan lulusan SMA dan SMK sebanyak 368.235 orang.
Sedangkan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja di Kepulauan Riau ada sebanyak 847.997 orang, terdiri dari 704.216 laki-laki dan 143.781 perempuan. Dari jumlah ini, sebanyak 781.824 orang diantaranya sudah berstatus pekerja sedangkan 66.173 orang lainnya termasuk kategori pengangguran terbuka yaitu orang yang sudah bekerja, pernah bekerja maupun belum pernah bekerja namun masih mencari pekerjaan lain. Jika dibandingkan dengan hasil Sakernas Agustus 2010, jumlah angkatan kerja naik dari 826.535 orang menjadi 847.997 orang pada Sakernas Agustus 2011. Keadaan ini sejalan dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bukan angkatan kerja yang mengalami peningkatan menjadi sebanyak 408.704 orang pada Agustus 2011 dari 373.867 orang pada Agustus 2010.
Penduduk Berusia 15 Tahun ke atas menurut Pendidikan Tertinggi 2011
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan |
Laki-laki |
Perempuan |
Total |
Tidak/Belum pernah sekolah |
16212 |
7955 |
24167 |
Tidak/ Belum Tamat SD |
50178 |
20246 |
70424 |
Sekolah Dasar |
82556 |
37012 |
119568 |
SLTP Umum |
102768 |
47596 |
150364 |
SLTA |
|
|
|
|
148230 |
93093 |
241323 |
|
86402 |
40510 |
126912 |
Diploma I/II/III/Akademi |
20534 |
19646 |
40180 |
Universitas |
49040 |
26019 |
75059 |
Total |
|
|
|
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam angka 2012
Bahasan menarik berikutnya tentang ketenagakerjaan adalah persoalan tingkat kesempatan kerja dan tingkat pengangguran terbuka. Kedua komponen ini sangat penting dalam suatu perencanaan pembangunan ketenagakerjaan. Dalam konteks BPS, tingkat kesempatan kerja merupakan suatu ukuran yang menunjukkan proporsi orang yang bekerja dalam angkatan kerjanya. Untuk daya serap tenaga kerja dapat dibedakan menurut daerah perkotaan dan pedesaan. Di perkotaan 3 sektor yang dominan menyerap tenaga kerja adalah sektor industri pengolahan (29,17 %), sektor perdagangan (27,23 %) dan sektor jasa (18,27 %). Sedangkan di pedesaan yang dominan adalah sektor pertanian (50,11%).
Penduduk Berusia 15 Tahun ke atas menurut Lapangan Pekerjaan 2011
Lapangan Usaha |
Laki-laki |
Perempuan |
Total |
Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan |
78465 |
19292 |
97757 |
Pertambangan dan Penggalian |
14959 |
993 |
15952 |
Industri Pengolahan |
125019 |
70349 |
195368 |
Listrik, Gas dan Air |
2655 |
1896 |
4551 |
Bangunan |
54561 |
5194 |
59755 |
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah |
106541 |
87319 |
193860 |
Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi |
44492 |
4088 |
48580 |
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan |
21721 |
5007 |
26728 |
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan |
70740 |
68533 |
139273 |
Total |
519153 |
262671 |
781824 |
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam angka 2012
Prosentase Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Provinsi Kepulauan Riau
Budaya melayu merupakan induk dari lahirnya kota Tanjungpinang. Dengan keramahtamahan masyarakatnya, Tanjungpinang tidak menutup budaya lain yang ikut membangun kota ini. Dari etnis tionghoa, jawa, medan, padang, ambon dan lain sebagainya membuat kota tanjungpinang menjadi kaya akan keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Keseimbangan dalam berbudaya terus menjadi keutamaan dalam membangun ketentraman dan keamanan masyarakat.
Daerah Riau atau secara administratif disebut Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dari mulai sastra, musik, dan tari. Salah satu dari kekayaan Kepri ialah Tari Melemangdan Tari TandakKepulauan Riau memang sangat kaya dengan keragaman seni dan budayanya, seperti halnya keragam bentuk dari rumah adat yang terdapat di kabupaten dan kota di Provinsi Kepri yaitu selaso jatoh kembar. Keragaman tersebut terjadi karena secara geografi provinsi ini terpisahkan laut antara satu pulau dengan lainnya.
Seni Budaya Tari Saman Provinsi Kepulauan Riau