Sesuai dengan julukannya sebagai Gerbang Investasi, peluang investasi di Banten sangat menarik. Tidak hanya penanaman modal dalam negeri, namun juga terdapat penanaman modal asing di Provinsi Banten ini.


Realisasi Investasi PMA dan PMDN


Total realisasi investasi PMA di Provinsi Banten tahun 2010 adalah sebesar 3.160.399,29 juta rupiah atau sebesar 226.316,19 US$, dengan jumlah proyek sebanyak 61 proyek. Penyerapan tenaga kerja yang ada berasal dari tenaga kerja Indonesia yaitu sebanyak 13.260 orang. 


Realisasi Penanaman Modal Asing

Kabupaten/Kota

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Penyerapan Tenaga Kerja

Juta

Ribu US$

Asing

Indonesia

Kabupaten Pandeglang

-

-

-

-

-

Kabupaten Lebak

-

-

-

-

-

Kabupaten Tangerang

31

199572.23

99935.15

-

5687

Kabupaten Serang

7

300735.09

74672.30

-

1460

Kota Tangerang

14

75719.35

21558.81

-

1601

Kota Cilegon

5

1704497.03

28324.10

-

589

Kota Serang

-

-

-

-

-

Kota Tangerang Selatan

4

879875.59

1825.82

-

3923

Total 2010

61

3160399.29

226316.19

-

13260

Total 2009

68

1700618.16

310895.82

-

13043

Total 2008

110

2655235.41

197920.61

-

36051

Sumber: BPS, Provinsi Banten dalam Angka, 2011 


Realisasi penanaman modal dalam negeri Provinsi Banten tahun 2010 adalah sebesar 2.830.007,45 juta rupiah, dengan total proyek sebanyak 15 proyek. Penyerapan tenaga kerja berasal dari tenaga kerja Indonesia, yaitu sebanyak 5205 orang.


 Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri

Kabupaten/Kota

Jumlah Proyek

Nilai Investasi

Penyerapan Tenaga Kerja

Juta

Ribu US$

Asing

Indonesia

Kabupaten Pandeglang

-

-

-

-

-

Kabupaten Lebak

-

-

-

-

-

Kabupaten Tangerang

9

342559.89

-

-

2473

Kabupaten Serang

5

2412690.35

-

-

1499

Kota Tangerang

1

74757.21

-

-

1233

Kota Cilegon

-

-

-

-

-

Kota Serang

-

-

-

-

-

Kota Tangerang Selatan

-

-

-

-

-

Total 2010

15

2830007.45

-

-

5205

Total 2009

14

412271.27

-

-

2710

Total 2008

32

1999753.06

-

-

4131

 Sumber: BPS, Provinsi Banten dalam Angka, 2011


Berdasarkan realisasi PMDN pada triwulan II-2012, investasi di Banten mencapai Rp 3,6 triliun (17,3%), disusul Riau dengan investasi Rp 3,5 triliun (16,9%), Jawa Timur (Jatim) Rp 3 triliun (14,7%), DKI Jakarta Rp 2,6 triliun (12,4%), dan Kalimantan Timur Rp 900 miliar (4,5%). Sedangkan untuk investasi asing, berturut-turut ditempati oleh Jatim mencapai US$ 0,9 miliar (15,2%), Jawa Barat US$ 0,9 miliar (15,1%), Banten US$ 0,8 miliar, Papua US$ 0,7 miliar (10,9%), dan Kalimantan Timur US$ 0,6 miliar (9,4%).

(Sumber: http://suarapengusaha.com/, diakses tanggal 9 Agustus 2012)


Potensi Ekonomi

 

A.           Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Pangan

Komoditas ungulan di potensi pertanian tanaman pangan yang menempati urutan 5 tertinggi dari segi produktivitas adalah ubi kayu, ubi jalar, padi, jagung, dan kacang tanah. Lahan dengan produktivitas untuk ubi kayu tertinggi berada di Kabupaten Pandeglang. Lahan dengan produktivitas ubi jalar tertinggi berada di Kota Serang. Lahan dengan produktivitas padi tertinggi berada di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan lahan dengan produktivitas jagung dan kacang tanah tertinggi berada di Kota Cilegon.

 

 Komoditas Unggulan Tanaman Pangan

No

Komoditas Unggulan

Lokasi Sentra

Produktivitas (kw/ha)

1

Ubi Kayu

Kabupaten Pandeglang

144.73

Kabupaten Tangerang

144.73

Kota Tangerang Selatan

144.69

2

Ubi Jalar

Kota Serang

120.30

Kota Tangerang

120.00

Kabupaten Pandeglang

119.42

3

Padi

Kota Tangerang Selatan

52.24

Kota Cilegon

52.14

Kabupaten Tangerang

51.86

4

Jagung

Kota Cilegon

32.98

Kota Serang

32.97

Kabupaten Serang

32.90

5

Kacang Tanah

Kota Cilegon

14.83

Kota Serang

14.77

Kabupaten Serang

14.72

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

Sumber: http://bantenpost.com/ (diakses tanggal 12 Agustus 2012)

Komoditas Padi Banten


B.      Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Buah-Buahan

Pada potensi pertanian tanaman buah-buahan, komoditas unggulan yang terdapat di Provinsi Banten adalah melon, semangka, blewah, sawo, dan alpukat.

  

Komoditas Unggulan Tanaman Buah-buahan

No

Komoditas Unggulan

Produktivitas (kw/ha)

1

Melon

11904.76

2

Semangka

13614.04

3

Blewah

8625.00

4

Sawo

142.29

5

Alpukat

118.73

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

C.      Peluang Investasi Potensi Pertanian Tanaman Sayuran

Pada potensi pertanian tanaman sayuran, komoditas unggulan yang terdapat di Provinsi Banten adalah cabe, ketimun, tomat, terung dan kangkung.

 

Komoditas Unggulan Tanaman Sayuran

No

Komoditas Unggulan

Produktivitas (kw/ha)

1

Cabe

85.86

2

Ketimun

80.81

3

Tomat

71.27

4

Terung

67.63

5

Kangkung

66.24

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

D.      Peluang Investasi Potensi Perkebunan

Komoditas unggulan potensi perkebunan di Provinsi Banten adalah kapolaga, laos, kelapa sawit, pandan, dan kunyit. Komoditas unggulan tersebut memiliki produktivitas tertinggi di antara sekian banyak komoditas di sektor perkebunan Provinsi Banten ini. Untuk komoditas kelapa sawit, lahan dengan produktivitas tertinggi terdapat di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

 

Komoditas Unggulan Perkebunan

No

Komoditas Unggulan

Lokasi Sentra

Produktivitas (kw/ha)

1

Kapolaga

287.65

2

Laos

75.56

3

Kelapa Sawit

Kabupaten Lebak

27.18

Kabupaten Pandeglang

18.32

4

Pandan

23.1

5

Kunyit

17.17

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

E.      Potensi Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan

Berada pada posisi strategis yang memiliki potensi kelautan yang besar, Provinsi Banten ini memiliki potensi yang besar di sektor ini. Produksi terbesar berasal dari perairan laut, kemudian disusul dengan budidaya tambak, budidaya laut, budidaya kolam, dan perairan umum. Perairan laut dengan produksi terbesar berasal dari Kabupaten Pandeglang. Budidaya Tambak dan Budidaya Laut dengan produksi terbesar berasal dari Kabupaten Serang. Sedangkan Budidaya Kolam dan Perairan Laut dengan produksi terbesar berasal dari Kabupaten Tangerang.

 

Komoditas Unggulan Perikanan dan Kelautan

No

Komoditas Unggulan

Lokasi Sentra

Produksi (Ton)

1

Perairan Laut

Kabupaten Pandeglang

24088

Kabupaten Tangerang

18622

Kabupaten Serang

8453

2

Budidaya Tambak

Kabupaten Serang

42669

Kabupaten Tangerang

9785

Kabupaten Pandeglang

1470

3

Budidaya Laut

Kabupaten Serang

15130

Kabupaten Tangerang

2625

Kabupaten Pandeglang

598

4

Budidaya Kolam

Kabupaten Tangerang

3901

Kabupaten Pandeglang

3654

Kabupaten Lebak

2861

5

Perairan Umum

Kabupaten Tangerang

1958

Kabupaten Serang

995

Kabupaten Lebak

12

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

F.      Potensi Investasi Sektor Peternakan

Pada potensi pertanian, komoditas unggulan di Provinsi Banten adalah ayam buras, ayam petelur, ayam ras pedaging, itik, dan kambing. Ayam buras, ayam ras petelur dan ayam ras pedaging dengan populasi terbanyak berasal dari Kabupaten Tangerang. Itik dengan populasi terbanyak berasal dari Kabupaten Serang. Sedangkan kambing dengan populasi terbanyak berasal dari Kabupaten Lebak.

 

Komoditas Unggulan Peternakan

No

Komoditas Unggulan

Lokasi Sentra

Populasi (Ekor)

1

Ayam Buras

Kabupaten Tangerang

3443027

Kabupaten Pandeglang

2261759

Kabupaten Lebak

1831286

2

Ayam Ras Petelur

Kabupaten Tangerang

2802347

Kabupaten Serang

1509389

Kota Serang

786944

3

Ayam Ras Pedaging

Kabupaten Tangerang

22900316

Kota Serang

6142225

Kota Tangerang Selatan

2386500

4

Itik

Kabupaten Serang

1097689

Kabupaten Tangerang

768235

Kabupaten Pandeglang

143430

5

Kambing

Kabupaten Lebak

208039

Kabupaten Serang

197411

Kabupaten Pandeglang

176024

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis


Sumber: kumpulanbudidaya.blogspot.com (diakses tanggal 14 Oktober 2012)

Ayam Buras 


G.      Peluang Investasi Potensi Kehutanan

Jenis hutan yang memiliki potensi besar dari segi luas secara berurutan adalah hutan konversi PHPA, hutan konservasi, hutan produksi, hutan produksi terbatas, dan hutan lindung. Hutan konversi PHPA, Hutan Konservasi dan Hutan Produksi terluas terdapat di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Lindung terluas terdapat di Kabupaten Lebak.

 

Komoditas Unggulan Kehutanan

No

Hutan

Lokasi Sentra

Luas (Ha)

1

Hutan Konversi PHPA

Kabupaten Pandeglang

78714

Kabupaten Lebak

42925.15

Kabupaten Serang

4728.15

2

Hutan Konservasi (Taman Nasional/Cagar Alam/ Taman Wisata Alam)

Kabupaten Pandeglang

123051

Kabupaten Lebak

42925.15

Kabupaten Serang

5478.15

3

Hutan Produksi

Kabupaten Pandeglang

29097.33

Kabupaten Lebak

13381.09

Kabupaten Serang

1002,96

4

Hutan Produksi Terbatas

Kabupaten Lebak

19070.48

Kabupaten Pandeglang

6214.74

Kabupaten Serang

2827.97

5

Hutan Lindung

Kabupaten Lebak

4425.59

Kabupaten Pandeglang

2085.55

Kabupaten Tangerang

1591.85

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

H.      Potensi Investasi Sektor Industri dan Perdagangan

Peluang investasi pada potensi industri dan perdagangan terbesar ditinjau dari segi jumlah industri adalah pada industri karet, barang dari karet, dan barang dari plastik. Selain itu juga berasal dari industri makanan dan minuman, industri kimia dan barang dari bahan kimia, industri barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya, dan industri furniture dan industri pengolahan lainnya.

 

Komoditas Unggulan Industri dan Perdagangan

No

Jenis

Jumlah

Jumlah Tenaga Kerja

1

Industri Karet, Barang dari Karet, dan Barang dari Plastik

215

42820

2

Industri Makanan dan Minuman

192

30867

3

Industri Kimia, dan Barang dari Bahan Kimia

176

35360

4

Industri Barang dari Logam, kecuali Mesin dan Peralatannya

150

25728

5

Industri Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya

130

19776

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

 

I.        Peluang Investasi Potensi Pariwisata

Pada Provinsi Banten, pariwisata memiliki potensi yang besar dikarenakan provinsi ini memiliki sumberdaya alam atau kekayaan alam yang beragam, indah dan sangat menarik. Wisata sejarah yang memiliki jumlah paling banyak terdapat di Kota Serang. Obyek wisata lain terbanyak terdapat di Kabupaten Pandeglang. Obyek wisata lain ini adalah obyek wisata selain dari wisata sejarah, wisata tirta, wisata marina dan suaka alam. Obyek wisata tirta terbanyak terdapat di Kabupaten Lebak. Sedangkan obyek wisata marina dan suaka alam terbanyak terdapat di Kabupaten Serang.

 

Komoditas Unggulan Pariwisata

No

Wisata

Lokasi Sentra

Jumlah

1

Wisata Sejarah

Kota Serang

110

Kabupaten Pandeglang

20

Kabupaten Lebak

16

2

Obyek Wisata Lain

Kabupaten Pandeglang

37

Kabupaten Tangerang

30

Kabupaten Serang

27

3

Wisata Tirta

Kabupaten Lebak

27

Kota Tangerang Selatan

19

Kabupaten Serang

17

4

Wisata Marina

Kabupaten Serang

37

Kabupaten Pandeglang

19

Kabupaten Lebak

13

5

Suaka Alam

Kabupaten Serang

3

Kabupaten Pandeglang

2

Kota Serang

1

 Sumber: BPS Provinsi Banten, 2011, Hasil Analisis

Sumber: http://content.rajakamar.com/seni-dan-budaya-khas-banten/ (diakses tanggal 28 Agustus 2012)

Tradisional Debus

 

J.       Peluang Investasi Potensi Pertambangan

Pada potensi pertambangan, terdapat komoditas unggulan di Provinsi Banten, yaitu emas, perak, pasir besi, batu besi, dan batu gunung (Andesit-basalt). Emas, perak, dan batu besi terdapat di Kabupaten Lebak. Pasir besi dan batu gunung terdapat di Kabupaten Pandeglang.

  

Komoditas Unggulan Pertambangan

No

Komoditas Unggulan

Lokasi Sentra

1

Emas

Kabupaten Lebak

Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Serang

2

Perak

Kabupaten Lebak

Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Serang

3

Pasir Besi

Kabupaten Pandeglang

4

Batu Besi

Kabupaten Lebak

5

Batu Gunung (Andesit-Basalt)

Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Lebak

Kota Cilegon

Sumber: RTRW Provinsi Banten, Hasil Analisis


Banyak Proyek Investasi

Provinsi Banten menawarkan banyak proyek investasi unggulan kepada para calon investor. Tidak hanya investor dalam negeri yang menanamkan modalnya di Provinsi Banten, melainkan pula investor asing. Adapun proyek investasi tersebut adalah:

(Sumber: http://www.karangtarunabanten.com/, diakses tanggal 9 Agustus 2012)


Komoditas Investasi Yang Diprioritaskan Untuk Dipasarkan


Jenis komoditas investasi yang diprioritaskan untuk dipasarkan kepada investor, yaitu:


1.          Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja

Jalan tol direncanakan dibangun sepanjang 1.500 km yang melewati Kecamatan Serpong, Cisauk, Legok, Tigaraksa dan Balaraja Kabupaten Tangerang, ditujukan untuk mengalihkan angkutan truk ke pinggir Jakarta. Kebutuhan total investasi untuk pengembangan proyek ini adalah sebesar Rp. 3 Triliun. Indikator-indikator investasi dihitung dengan asumsi inflasi rata-rata sebesar 6.5% per tahun. Berdasarkan indikator kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa dengan asumsi suku bunga bank sebesar 14%, pembangunan jalan tol masih layak secara ekonomi, dengan ditunjukkan oleh nilai IRR sebesar 24,49% dan Payback Period selama 17 tahun.



Sumber: http://www.immtangsel.co.cc/2012/05/bsd-jadi-pemrakarsa-proyek-tol-serpong.html (diakses tanggal 28 Agustus 2012)

Pembangunan Tol Serpong-Balaraja


2.         Pembangunan Double Track KA Lintas Cilegon-Bojonegara

Jaringan jalan Tol maupun Jaringan Arteri Pantura jawa di utara Cilegon dalam 10 tahun mendatang diperkirakan akan terjadi kemacetan, sehingga alternatif pengembangan angkutan kereta api merupakan solusi yang strategis untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Banten berencana membangun jaringan rel kererta api yang berlokasi di Cilegon Bojonegara, dengan jalur kereta mulai dari Pelabuhan Bojonegara Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Puloampel hingga ke Merak dengan melintasi rel kereta api di Cilegon. Dari hasil studi yang dilakukan pemerintah pusat, maka pembangunan perkeratapian di Provinsi Banten, dibutuhkan investasi sebesar 63 milyar rupiah.


3.       Pembangunan Jembatan Penghubung Tetap Jawa-Sumatera

Kawasan Strategis Selat Sunda merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional. Di dalam Perpres No. 86 Tentang KSISS, disebutkan bahwa KSS yang dimaksud meliputi kawasan darat, pulau, dan laut, yang terletak di Provinsi Lampung, Provinsi Banten, dan kawasan lain yang ditetapkan berdasarkan rencana pengembangan. Sedangkan infrastruktur Selat Sunda meliputi jembatan tol, jalan kereta api, utilitas, sistem navigasi dan pelayaran, dan infrastruktur lainnya di Selat Sunda, termasuk energi terbarukan yang terintegrasi, menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pengembangan KSISS ini dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (BUKSISS), di mana pelaksanaannya dilakukan dengan memanfaatkan sebesar-besarnya sumberdaya dalam negeri dan pendanaan swasta.


Sumber: http://jembatanselatsunda.com/ (diakses tanggal 1 Oktober 2012)

Rencana Jembatan Selat Sunda


Bila dilihat dari aktivitas penyeberangan antara Bakauheni-Merak, maka hubungan ekonomi antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sangat intensif. Setiap hari rata-rata lebih dari 2.000 ton barang dari Pulau Sumatera mengalir ke Pulau Jawa, selain itu rata-rata lebih dari 15.000 orang dan lebih dari 4.000 kendaraan per hari berupa truk, bis, kendaraan pribadi, dan sepeda motor melintas pada jalur penyeberangan Merak-Bakauheni. Pembangunan jembatan penghubung kedua pulau sangat penting untuk diwujudkan. Rincian biaya pembangunan sebesar USD 190 juta atau Rp. 1,8 trilyun untuk biaya studi dan USD 9.810 juta atau 90,2 trilyun untuk biaya konstruksi dengan jasa engineering dan waktu pelaksanaan konstruksi selama 6-10 tahun. Dengan dibangunnya jembatan Selat Sunda maka akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama secara nasional.