A.      Potensi Komoditas Unggulan dan Lokasi Pengembangannya

Untuk berinvestasi dalam pengembangan komoditas unggulan di Provinsi Jambi, maka perlu diketahui komoditas apa yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan dan di daerah mana pengembangannya sesuai untuk dilakukan. Untuk itu, berikut ini adalah tabel potensi komoditas unggulan beserta dengan lokasi pengembangannya di Provinsi Jambi:

 

Tabel Potensi Komoditas Unggulan dan Lokasi Pengembangannya di Provinsi Jambi

No

Sektor

Komoditas Unggulan

Nilai LQ

Sebaran Lokasi

Keterangan

Penentuan Komoditas Unggulan

1

 

 

Pertanian Tanaman Pangan

Ubi Jalar

4,89

Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kota Jambi

Hasil LQ

Padi

1,36

Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tebo

Kacang Kedelai

1,04

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci

2

Pertanian Tanaman Buah-Buahan

Nanas

2,44

Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Hasil LQ

Mangga

1,34

Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Pepaya

1,13

Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kerinci

Durian

1,05

Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin

3

Pertanian Tanaman Sayuran

Kentang

2,71

Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, Kota Sungai Penuh

Hasil LQ

Cabe

1,39

Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kota Jambi

4

Perkebunan

Karet

1,65

Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Hasil LQ

Kelapa Sawit

1,06

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo

5

Perikanan dan Kelautan

Perikanan Tangkap Laut

-

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Produksi Tertinggi

6

Peternakan

Kerbau

5,58

Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin

Hasil LQ

Ayam Buras

2,58

Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Batanghari

Kambing

1,29

Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Kerinci

7

Kehutanan

Hutan Produksi

1,60

Tersebar di seluruh kabupaten/kota

Hasil LQ

Hutan Suaka Marga Satwa

1,15

Tersebar di seluruh kabupaten/kota

8

 

 

Industri dan Perdagangan

Industri Pangan

1,61

Tersebar di seluruh kabupaten/kota

Hasil LQ

9

Pariwisata

Wisata Alam

-

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Sarolangun

Tinjauan RTRW

10

Pertambangan

Batu Bara

-

Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batang Hari, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tinjauan RTRW

Sumber: Hasil Analisis, 2013

 

Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 20 komoditas unggulan di Provinsi Jambi yang dapat dijadikan sebagai obyek investasi di Provinsi Jambi. Komoditas-komoditas tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya di tiap sektor potensi ekonomi masing-masing dan tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Untuk pengembangannya, dapat diarahkan kepada kabupaten/kota yang telah disebutkan di kolom sebaran lokasi di atas, di mana kabupaten/kota tersebut memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya dalam hal pengembangan komoditas unggulan, antara lain dari segi produksi, luas, maupun produktivitas.


B.       Peluang Investasi

Di Provinsi Jambi, terdapat beberapa peluang investasi, sebagaimana yang tertuang dalam Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia yang disusun oleh BKPM. Adapun peluang investasi yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk ditawarkan kepada investor adalah sebagai berikut:

1.       Pembangunan PLTMH di Kabupaten Kerinci

Investasi unggulan yang berpotensi untuk dilaksanakan di Provinsi Jambi sebagai sumber energi adalah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro di Kabupaten Kerinci. Potensi listrik yang dihasilkan dari pembangunan PLTMH sebesar 50 megawatt yang akan memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Jambi. Sampai saat ini, PLMTH yang baru dikembangkan baru terdapat di dua lokasi.

 


Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM

Gambar Peta Peluang Investasi Pembangunan PLTMH di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

 

Tabel Proyek Pembangunan PLTMH di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

Nama Proyek

PEMBANGUNAN PLTMH DI KABUPATEN KERINCI

Lokasi Proyek

Kabupaten Kerinci

Uraian Proyek

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kabupaten Kerinci ini memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 50 Mw. Dengan potensi tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi listrik terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan listrik terutama di wilayah Kabupaten Kerinci dan Jambi pada umunya.

Tujuan Proyek

Meningkatkan suplai listrik dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kerinci khususnya, melalui sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Lingkup Pekerjaan Proyek

Pembangunan Instalasi Pembangkit Listrik Mikro Hidro

Bentuk Kerjasama

Konsep investasi yang ditawarkan adalah:

1.    Penawaran proses untuk Wilayah Kerja PLTMH

2.    Bisnis Kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara

Dukungan dari Pemerintah

1.    Dukungan dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jambi.

2.    Dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jambi

3.    Dukungan untuk ijin pengolahan dan insentif lainnya dari Pemerintah Daerah.

Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM


2.       Pembangunan Jambi Coal Fire Steam Power Plant

Peluang Investasi yang akan dilaksanakan di Provinsi Jambi sebagai sumber energi adalah Pembangunan Jambi Coal Fire Steam Power Plant di Kabupaten Muaro Jambi. Potensi listrik yang dihasilkan dari bahan baku batu bara sebesar 800 megawatt yang akan memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Jambi. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari potensi batu bara di Provinsi Jambi yaitu sebesar 550.000 metrik ton per tahunnya, adapun nilai ekspor batu bara pada tahun 2011 adalah sebesar 17,527 juta US$.



Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM

Gambar Peta Peluang Investasi Pembangunan Jambi Coal Fire Steam Power Plant Provinsi Jambi

 

Tabel Proyek Pembangunan Coal Fire Steam Power Plant (2x400mw) Provinsi Jambi 

Nama Proyek

JAMBI COAL FIRE STEAM POWER PLANT (2X400MW)

Lokasi Proyek

Kabupaten Muaro Jambi

Uraian Proyek

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Api Batu Bara di Kabupaten Muaro Jambi ini memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 800 Mw. Dengan potensi tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi listrik terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan listrik terutama di wilayah Kabupaten Muaro Jambi dan Jambi pada umunya.

Tujuan Proyek

Meningkatkan suplai listrik dalam memenuhi kebutuhan listrik di Muaro Jambi khususnya, melalui sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Lingkup Pekerjaan Proyek

Pembangunan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara

Bentuk Kerjasama

Konsep investasi yang ditawarkan adalah:
Penawaran proses untuk Wilayah Kerja Coal Fire Steam Power Plant

Dukungan dari Pemerintah

1.     Dukungan dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jambi.

2.     Dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jambi

3.     Dukungan untuk ijin pengolahan dan insentif lainnya dari Pemerintah Daerah.

Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM

 

3.      Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Pelabuhan Perikanan Terpadu Kualatungkal dan Muara Sabak (Termasuk Industri Pengolahan Hasil Ikan)

Provinsi Jambi memiliki luas perairan sebesar 44.496 km2 dengan potensi ikan rata-rata sebesar 114.036 ton per tahunnya. Komoditas ikan yang berpotensi adalah tenggiri, bawal, senangin, ikan kembung, udang, dan jenis ikan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset Kelautan dan Perikanan, diketahui bahwa perairan laut Provinsi Jambi memiliki potensi lestari sekitar 71.000 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 62,4 persen, dengan jenis tangkapan berupa udang laut, ikan senangi, bawal dan jenis kerang-kerangan.

Pembangunan industri pengolahan perikanan yang terletak di Pelabuhan Perikanan Terpadu Kualatungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Muara Sabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur diharapkan mampu menambah nilai produk perikanan sehingga lebih tahan lama dan memiliki harga jual yang lebih tinggi.

 


Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

Gambar Perikanan Provinsi Jambi



Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM

Gambar Peta Peluang Investasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Pelabuhan Perikanan Terpadu Kualatungkal dan Muara Sabak Provinsi Jambi

 

Tabel Proyek Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Pelabuhan Perikanan Terpadu Kualatungkal dan Muara Sabak (Termasuk Industri Pengolahan Hasil Ikan) Provinsi Jambi

Nama Proyek

PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN TERPADU KUALATUNGKAL DAN MUARA SABAK (TERMASUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL IKAN)

Lokasi Proyek

Pelabuhan Kualatungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Pelabuhan Muara Sabak di KabupatenTanjung Jabung Timur

Uraian Proyek

Sebagian besar hasil tangkapan yang bernilai ekonomis tinggi di ekspor ke Negara tetangga terdekat, yakni Malaysia dan Singapore. Pemerintah Provinsi Jambi memandang perlu membangun Industri Pengolahan di Kuala Tungkal dan Muara Sabak ini, yang diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pemasaran hasil tangkapan nelayan serta sekaligus dapat melayani kebutuhan nelayan dalam laut. Industri yang dibangun termasuk industri pengolahan hasil ikan, sehingga dapat meningkatkan nilai dari produk tersebut.

Tujuan Proyek

Meningkatkan nilai jual produk perikanan.

Lingkup Pekerjaan Proyek

Pembangunan industri pengolahan hasil perikanan.

Bentuk Kerjasama

Investasi Murni

Dukungan dari Pemerintah

  1. Dukungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi.
  2. Dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jambi.
  3. Dukungan untuk ijin pengolahan dan insentif lainnya dari Pemerintah Daerah.

Sumber: Potensi dan Peluang Investasi di Indonesia, BKPM


4.       Pengembangan Komoditas Perkebunan

a.       Kelapa Sawit

Sebagian besar Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit diolah menjadi CPO. Diproyeksikan tahun 2015 produksi CPO menjadi 1.400.000 ton. Diperlukan hadirnya industri hilir CPO seperti pabrik minyak goreng, oleochemical, margarine, sabun dan produksi turunan CPO lainnya. Produksi Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2010 tercatat sebanyak 1.392.293 ton, yang berasal dari kebun petani plasma sebesar 848.243 ton dan perkebunan besar negara sebesar 891.622 ton. Untuk industri hilir berupa Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) pada tahun 2010 tercatat sebanyak 38 unit, yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi 10 unit, Kabupaten Tanjung Jabung Barat 7 unit, Kabupaten Merangin 5 unit, Kabupaten Bungo 4 unit, Kabupaten Tebo 4 unit, Kabupaten Batanghari 3 unit, dan Kabupaten Sarolangun 1 unit.[1]

 

Tabel Potensi Pengembangan Komoditas Kelapa Sawit

No

Lokasi

Luas Lahan

1

Kabupaten Batanghari

Lahan yang sudah digunakan: 31

Status lahan: luas perkebunan sawit TBM 5,360, TM 25,335, dan TTM 518

2

Kabupaten Bungo

Lahan yang sudah digunakan: 33

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 9,387, TM 23,294, TTM 155

3

Kabupaten Kerinci

Lahan yang sudah digunakan: 67

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 62 dan TM 5

4

Kabupaten Merangin

Lahan yang sudah digunakan: 50.137

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 7,240, TM 42,893, dan TTM 4

5

Kabupaten Muarojambi

Lahan yang sudah digunakan: 91

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 23,856,  dan TM 66,666

6

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Lahan yang sudah digunakan: 55.979

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 11,195, dan TM 44,784

7

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Lahan yang sudah digunakan: 24

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 12,022, dan TTM 14

8

Kabupaten Tebo

Lahan yang sudah digunakan: 25

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 11,846, TM 12,364, dan TTM 1,287

Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011



Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

Gambar Kelapa Sawit Provinsi Jambi

b.       Karet

Bagi Provinsi Jambi, komoditas karet juga merupakan komoditas yang strategis. Setiap tahun rata-rata komoditas karet memberikan kontribusi rata-rata sebesar 15 triliun rupiah. Tanaman karet merupakan tanaman yang sudah membudaya bagi masyarakat sejak zaman Belanda. Produksi karet terdiri atas produksi karet alam dan pabrik crumb rubber. Produksi karet alam Provinsi Jambi adalah dalam bentuk slab/bokar, terutama dari karet rakyat dan ekspor utama dalam bentuk SIR-20, sedangkan pabrik crumb rubber merupakan salah satu industri primer karet yang ada di Provinsi Jambi.

Mengingat produksi karet Provinsi Jambi dalam bentuk lateks dan SIR-20, maka industri hilir yang dapat dikembangkan di Provinsi Jambi ini diarahkan untuk menghasilkan alat kesehatan dan laboratorium, ban, perlengkapan kendaraan bermotor, sandal, perlengkapan pakaian olahraga, perlengkapan teknik industri, perlengkapan anak dan bayi, kesehatan dan perlengkapan rumah tangga. Industri hilir yang berasal dari lateks antara lain adalah karet busa, sarung tangan, peralatan medis, seni, dan lain-lain (berasal dari lateks pekat), serta industri ban, automotif, alas kaki, barang rumah tangga, dan lain-lain (berasal dari SIR, RSS, ADS, Krep).[2]
 
 

Tabel Potensi Pengembangan Komoditas Karet

No

Lokasi

Luas Lahan

1

Kabupaten Batanghari

Lahan yang sudah digunakan: 81.019

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 8.701, TM 71.175, dan TTM 1.143

2

Kabupaten Bungo

Lahan yang sudah digunakan: 57.728

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 10.572, TM 46.356, dan TTM 800

3

Kabupaten Kerinci

Lahan yang sudah digunakan: 288

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 24, TM 262, dan TTM 2

4

Kabupaten Merangin

Lahan yang sudah digunakan: 79.575

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 17.809, TM 60.733, dan TTM 1.033

5

Kabupaten Muarojambi

Lahan yang sudah digunakan: 48.124

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 6.038, TM 41.519, dan TTM 567

6

Kabupaten Sarolangun

Lahan yang sudah digunakan: 78.671

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 16.491, TM 60.944, dan TTM 1.236

7

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Lahan yang sudah digunakan: 10.418

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 1.740, TM 8.409, dan TTM 270

8

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Lahan yang sudah digunakan: 2.742

Status lahan: luas perkebunan rakyat TBM 594, TM 2.143, dan TTM 5

9

Kabupaten Tebo

Lahan yang sudah digunakan: 73.487

Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011



Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

Gambar Karet Provinsi Jambi

 

5.       Pengembangan Komoditas Kehutanan

Hutan produksi merupakan jenis hutan unggulan di Provinsi Jambi. Hutan ini memproduksi berbagai macam komoditas hutan berupa hasil kayu yang menjadi potensi dan peluang investasi bagi provinsi ini. Adapun potensi hasil kehutanan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
 

Tabel Potensi dan Peluang Investasi Komoditas Hasil Kehutanan

No

Jenis

Potensi Tahun 2009 (m3)

1

Bahan baku serpih

345.630.373

2

Kayu bulat

179.390

3

Kayu bulat kecil

2.216.493

4

Kayu gergajian

1.596.852

5

Olahan lainnya

7.557.506

6

Plywood

1.230.144

7

Rotan Balam

50

8

Rotan Batu

50

9

Rotan lain-lain

230

10

Rotan Manau

35.000

11

Rotan Semambu

70.000

12

Rotan Tabu Tabu

30.000

13

Wood Working

173.810

Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011


Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

Gambar Komoditas Kehutanan Provinsi Jambi


6.       Pengembangan Industri Semen Portland

Potensi untuk didirikannya industri semen di Jambi sangat besar. Hal ini dikarenakan besarnya potensi bahan baku yang ada. Tersedianya sumber daya alam yang melimpah dan juga sumber daya manusia merupakan suatu keuntungan tersendiri dalam proses produksi. Ketersediaan bahan baku utama seperti batu kapur potensinya terletak di wilayah desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Manau Tebing Tinggi dan Kabupaten Kerinci, dengan jumlah potensi sekitar 1.500.000.000 meter kubik. Sedangkan untuk industri semen jenis Portland, lokasi yang cocok dilihat dari ketersediaan bahan baku terletak di wilayah Kabupaten Sarolangun di Kecamatan Pelawan Singkut. Pada lokasi ini, tersedia potensi batu kapur sekitar 88.325.000 meter kubik dan tanah liat sekitar 155.000.000 meter kubik.

 

Tabel Industri Semen Portland

No

Lokasi

Keterangan

1

Daerah Pematang Kulim, Kampung Renah, Kabupaten Sarolangun

Cadangan Belum Diketahui

2

Daerah Hilang Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci

3

Ds. Lubuk Jering Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun

4

Daerah Mampun Kotabaru/Sidolego Kecamatan Tabir Merangin

5

Daerah Muarobungo, Kecamtan Muarobungo, Kabupaten Bungo

6

Daerah Samaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun

7

Daerah Panengah, Kecamatan Pelawan Singkut, Kabupaten Sarolangun

Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

  


Sumber: Jambi Economic Outlook, 2011

Gambar Industri Semen Provinsi Jambi


Sumber: [1] Potensi Investasi Provinsi Jambi. Komoditas Kelapa Sawit. BPMD-PPT
[2] Potensi Investasi Provinsi Jambi. Komoditas Karet. BPMD-PPT