A.           Potensi Komoditas Unggulan dan Lokasi Pengembangan

Untuk berinvestasi dalam pengembangan komoditas unggulan di Provinsi Kepulauan Riau, maka perlu diketahui komoditas apa yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan dan didaerah mana pengembangan yang sesuai untuk dilakukan. Berikut adalah tabel potensi komoditas unggulan berserta lokasi pengembangan di Provinsi Kepulauan Riau.

Tabel Potensi dan Lokasi Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Kepulauan Riau

No

Sektor

Komoditas Unggulan

Nilai LQ

Sebaran Lokasi

Ket.

Penentuan Komoditas Unggulan

1

 

 

Pertanian Tanaman Pangan

Ubi Jalar

7,60

Kab. Bintan, Kab. Natuna, Kab. Lingga

Hasil LQ

Ubi Kayu

3,00

Kab. Natuna, Kab. Bintan, Kab. Karimun

Kacang Tanah

1,91

Kab. Natuna, Kab. Bintan, Kab. Karimun

2

Pertanian Tanaman Buah-Buahan

Rambutan

2,84

Kab. Karimun, Kab. Lingga, Kab. Bintan

Hasil LQ

Durian

2,53

Kab. Lingga, Kab. Natuna, Kab. Karimun

Nangka

1,62

Kab. Natuna, Kab. Bintan, Kab. Karimun

Mangga

1,11

Kab. Natuna, Kab. Karimun, Kepulauan Anambas

3

Pertanian Tanaman Sayuran

Bayam

3,52

Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kab. Batam

Hasil LQ

Kangkung

2,79

Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kab. Natuna

Ketimun

1,75

Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kab. Natuna

Kacang panjang

1,73

Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kab. Natuna

Petsai/sawi

1,15

Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kab. Natuna

4

Perkebunan

Karet

1,46

Kab. Batan, Kab. Natuna, Kab.Bintan

Hasil LQ

5

Perikanan dan Kelautan

Perikanan tangkap

-

Batam, Kab. Natuna, Kab. Bintan

Produksi Tertinggi

6

Peternakan

Ayam Pedaging

1,13

Kota Batam, Kab. Bintan, Kab. Tanjung Pinang

Hasil LQ

7

Kehutanan

Hutan produksi

1,98

Kota Batam, Kepulauan Anambas, Kab. Tanjung Pinang

Hasil LQ

8

 

 

Industri dan Perdagangan

Jumlah Perusahaan Industri

-

Batam, Bintan, Tanjungpinang

Jumlah Industri Tertinggi

9

Pariwisata

-

-

Batam, Bintan, Lingga, Tanjungpinang

Objek Pariwisata Terbanyak

10

Pertambangan

Bauksit

-

Lingga, Bintan, Tanjungpinang

-

Timah

-

Lingga, Karimun

 

Sumber: Hasil Analisis, 2013

Dapat dilihat pada tabel di atas, terdapat 16 komoditas unggulan di Provinsi Kepulauan Riau. Komoditas-komoditas tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya di tiap sektor potensi ekonomi masing-masing dan tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau. Untuk pengembangannya, dapat diarahkan kepada kabupaten/kota yang telah disebutkan di kolom sebaran lokasi di atas, di mana kabupaten/kota tersebut memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya dalam hal pengembangan komoditas unggulan, antara lain dari segi produksi, luas, maupun produktivitas.

 

B.           Peluang Investasi

Peluang investasi yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau mencakup bidang manufaktur dan perakitan, pariwisata, industri jasa, pembuatan kapal, perikanan dan pertanian, infrastruktur serta minyak, gas dan pertambangan.

1.            Manufaktur dan Perakitan

Terdapat berbagai peluang untuk bidang menufaktur ringan maupun berat dan perkaitan di seluruh Kepulauan Riau. Sektor ini menghasilkan sekitar 60% dari domestik regional bruto, misalnya di Kawasan Industri Batamindo dan Bintan Inti Industrial Estate menarik investasi yang bernilai sekitar US $ 1,7 milyar dan mempekerjakan 80.000 tenaga kerja Indonesia.

Batam khususnya, memiliki sejarah panjang sebagai daerah tujuan manufaktur. Hal itu pula yang menyebabkan Indonesia menetapkan Kepulauan Riau sebagai salah satu dari segitiga pertumbuhan seiring dengan Singapura dan Malaysia. Elektronik, komponen komputer, peralatan audio dan video, suku cadang otomotif dan papan sirkuit cetak secara tradisional menjadi industri terbesar di Batam meskipun ekonomi telah menjadi lebih beragam selama dekade terakhir. Industri ringan termasuk fabrikasi baja, pipa, eksplorasi minyak, peralatan eksplorasi minyak, dan jaket lepas pantai, dan perbaikan kapal dan bisnis pembangunan kapal. Untuk kegiatan ini terdapat 26 kawasan industri di Batam sendiri serta terdapat banyak situs Greenfield.

Keuntungan manufaktur di BBK (Batam, Bintan dan Karimun):

·                     wilayah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas;

·                     terletak di rute besar pelayaran internasional;

·                     infrastruktur yang kuat


 

Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Manufaktur dan Perkaitan Kepulauan Riau

 

2.            Pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau-pulau indah dengan pantai pasir putih murni, kehidupan laut yang eksotis, pemandangan menakjubkan dan keanekaragaman flora dan fauna serta resort bertaraf internasional. Ini adalah alasan yang membuat Provinsi Kepulauan Riau menjadi pintu gerbang terbesar kedua bagi wisatawan Indonesia. Rata-rata kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau berjumlah 1.700.000 orang/tahun. Laju peningkatan jumlah kedatangan wisatawan telah membuka kesempatan bagi investor untuk mengembangkan sektor pariwisata pada instrumen pendukung seperti hotel dan resort, transportasi, wisata bahari, dan banyak lainnya. Kabupaten lain seperti Lingga, Natuna dan Anambas juga diperkaya dengan potensi pariwisata yang belum sepenuhnya dieksplorasi begitu juga dengan sumber daya alamnya.



Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Pariwisata Kepulauan Riau

Kepulauan Riau dengan potensi alam yang kaya dan dengan lebih dari 100 perjalanan feri setiap hari antara pulau-pulau besar ke dan dari Singapura menjadikannya tujuan wisata terpopuler kedua di Indonesia. Dengan adanya kasino di Singapura diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah pengunjung ke Kota Singa karena hal ini akan meningkatkan pentingnya hubungan antara Kepulaun Riau dan Singapura dan potensi pariwisata di tahun-tahun mendatang. Selain pulau-pulau besar, ada lebih dari 2.000 pulau lain di Kepulauan Riau siap untuk dieksplorasi. Sebagian besar potensi yang ditawarkan adalah sektor yang berkaitan dengan pariwisata.

 

3.            Industri Jasa

Munculnya Singapura sebagai pusat ekonomi moneter regional, logistik dan pelayanan dan juga kemampuannya mengirim  barang-barang ke dan dari kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) juga memberikan berbagai  peluang pada bidang distribusi, perbaikan perkapalan, dan jasa pendukung lainnya. Hal ini memberikan efisiensi dan berbagai cara untuk menekan biaya investasi. Sebagai contoh, salah satu perkembangan terbaru yang menarik yaitu direncanakannya pembangunan perumahan untuk pekerja industri kasino Singapura yang akan dibangun di Kepulauan Riau di mana biaya hidup lebih rendah dibandingkan jika mereka tinggal di Kota Singa.

 



Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Industri Jasa di Kepulauan Riau

Kemungkinan lain termasuk bisnis hosting, retret perusahaan, pusat pelatihan dan pertemuan lainnya di Kepulauan Riau, yang dapat diselenggarakan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika dilaksanakan di Singapura.

 

4.            Pembuatan Kapal

Sektor maritim terus menjadi segmen penting dari perekonomian Kepulauan Riau dan banyak peluang di sektor ini. Galangan kapal dan layanan perbaikan saat ini menyumbang 5% dari perusahaan manufaktur di Batam, Bintan dan Karimun dan memiliki salah satu produktivitas tenaga kerja tertinggi.

Berbagai fasilitas yang ada di Batam termasuk 3 (tiga) galangan kapal dan sebuah pusat pelatihan milik Southeast Asia Drydocks. Fasilitas lainnya dengan luas lahan 118 Ha dimiliki oleh perusahaan Surya Orima Bahtera, Indonesia. Galangan kapal lainnya yang berbasis di Batam termasuk PT. Batamec, PT. Pan United Shipyard Indonesia dan Batam Expresindo Shipyard. Banyak juga layanan perbaikan yang lebih kecil serta perusahaan pembuatan dan pendistribusian suku cadang. Di antara fasilitas yang lebih penting diarahkan untuk industri berat salah satunya dioperasikan oleh J.Ray MacDermott di Batam. Perusahaan ini memiliki pengalaman empat dekade melaksanakan proyek-proyek teknik mesin, pengadaan, konstruksi dan instalasi.

 

Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Pembuatan Kapal Kepulauan Riau

Sebuah fasilitas galangan kapal juga dibangun di Timur Bintan dan lainnya termasuk PT Bintan Offshore, yang dioperasikan oleh Singapore Keppel Corporation, Bintan Shipbuilding and Enginering Pte.Ltd, dan APTIC. Terdapat juga fasilitas di Karimun, yang merupakan industri manufaktur terbesar. Industri kapal di Karimun telah berkembang menjadi 6 (enam) perusahaan yang saat ini meyediakan jasa perbaikan kapal, karena lingkungan berorientasi maritim dan perairan dalam. PT. Karimun Sembawang Shipyard misalnya, telah beroperasi sejak tahun 1996 dan telah mereparasi lebih dari 200 kapal untuk pelanggan di Singapura, Yunani, Korea, Jepang, Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.

 

5.            Perikanan dan Pertanian

Industri perikanan telah menjadi industri utama di Provinsi Kepulauan Riau. Selain operasi penangkapan ikan komersial berskala besar, terdapat juga berbagai fasilitas perikanan, budidaya dan peternakan ikan di Batam, Lingga dan Karimun. Pengembangan perikanan daerah di Senayang, Lingga memberikan hasil yang cukup untuk diekspor ke Singapura, Malaysia, dan negara-negara lain. Peluang investasi di bidang perikanan juga ada di Bintan, Natuna dan Anambas.

 

Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Perikanan dan Pertanian Kepulauan Riau

Pertanian turut menyumbang pada sebagian kecil PDB di Kepulauan Riau. Pertanian di Indonesia kebanyakan berskala kecil, sebagian besar komoditas yang dipanen gagal akibat praktik pengolahan yang salah. Bintan memiliki lahan sekitar 35.226 Ha, terutama tanaman pangan, buah-buahan dan sayuran. Di Karimun, pertanian adalah industri terkemuka yang memberikan kontribusi terhadap tertinggi terhadap ekonomi dengan komoditas yang dihasilkan antara lain sawi, kacang tanah, kacang-kacangan, nanas, jagung, cabai, dan durian. Peluang ini juga ada di Natuna, Lingga serta pulau-pulau kecil lainnya.

Peternakan merupakan sektor lainnya yang sangat potensial. Di Kabupaten Bintan, populasi angka ternak lebih dari 5.000 dan unggas lebih dari 650.000. Dalam perjanjian terakhir dengan pemerintah Singapura, 30.000 Ha bidang tanah telah dirancang untuk lebih mengembangkan peternakan babi di wilayah tersebut.

 

6.            Infrastruktur

Infrastruktur di Kepulauan Riau terus meningkat dari waktu ke waktu sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi yang cepat. Faktor ini mendukung pertumbuhan perekonomian yang menunjang ketertarikan bagi investor asing dan domestik. Batam, Bintan, dan Karimun adalah daerah yang paling berkembang di Provinsi Kepulauan Riau dan diuntungkan dengan lokasi yang strategis dan ketersediaan lahan serta infrastruktur modern yang tersedia untuk mendukung kegiatan investasi di daerah ini.

Jalan beraspal, jalan raya dan jembatan telah dibangun di sekitar daerah yang memiliki akses ke semua pusat kegiatan ekonomi. Daerah ini juga mudah diakses melalui udara dan laut dari daerah lain di Indonesia maupun negara tetangga.



Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Peluang Investasi Infrastruktur Kepulauan Riau

7.            Minyak, Gas dan Pertambangan

Tujuan awal dari pembangunan industri dan ekonomi di Kepulauan Riau adalah industri minyak dan gas. Pulau Batam dibangun pada tahun awal 1970, sebagai basis logistik dan operasional untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas oleh Pertamina, perusahaan minyak negara Indonesia. Kemudian, muncul perusahaan asing seperti J. Ray McDermott yang membuka fasilitas fabrikasi di Batam untuk merakit kerangka yang dibutuhkan oleh Pertamina dan klien lainnya.

Kabupaten Natuna khususnya diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang belum dimanfaatkan segera signifikan dan diincar oleh investor Indonesia maupun asing.

Ladang gas di Utara dan Selatan Kepulauan Natuna diperkirakan memiliki 222 triliun kaki kubik gas alam, dan baru sekitar 46 triliun yang dapat dieksplorasi. Sejak ditemukannya ladang minyak dan gas di Natuna, selain Pertamina, investor lainnya termasuk Exxon Mobil, Primier Oil dan Conoco. Kabupaten Anambas juga memiliki sumber minyak dan gas yang signifikan, begitu juga dengan sumber daya alam lainnya. Pulau Matak adalah basis utama eksplorasi dan berfungsi sebagai basis untuk perusahaan Conoco Philips dan Primer Oil.

 

 Sumber: Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kepulauan Riau, 2012

Gambar Peluang Investasi Minyak, Gas dan Pertambangan Kepulauan Riau