Perkembangan penanaman modal dapat dilihat dari jumlah proyek dan nilai invetasi yang telah disetujui. Pada tahun 2010, Jumlah Proyek PMA yang disetujui sebanyak 886 proyek dengan nilai investasi sebesar 6.429.268.731,71 USD. Sedangkan PMDN yang disetujui 86 proyek dengan nilai investasi 4.598.516,38 Juta Rupiah. Penanaman modal di Provinsi DKI Jakarta paling banyak pada bidang usaha jasa-jasa, industri, real estate dan perkantoran. 

 

Penanaman Modal Dalam Negeri dan Asing Menurut Bidang Usaha, 2010

No

Bidang Usaha

PMDN

PMA

Proyek

Investasi

(Juta Rp)

Proyek

Investasi

(US $)

1

Pertanian, Peternakan dan Perikanan

0

0

0

0

2

Industri

22

282.244,12

67

138.029.212,58

3

Konstruksi

6

32.984,00

36

288.975.370,99

4

Hotel

3

13,39

10

21.287.220,12

5

Real Estate, perkantoran

1

-

26

235.941.351,89

6

Jasa-Jasa lainnya

54

4.283.274,86

747

5.745.035.576,13

 

Jumlah

86

4.598.516,38

886

6.429.268.731,7

Sumber: Provinsi DKI Jakarta dalam angka 2011


Meskipun DKI Jakarta bukan daerah agraris, namun bidang pertanian masih dapat dijumpai di kota metropolitan ini. Pengembangan pengolahan industri pertanian merupakan potensi investasi yang dapat dikembangkan di DKI Jakarta. Berikut beberapa potensi investasi yang terdapat di DKI Jakarta berdasarkan sektor ekonomi.

Potensi Pertanian Tanaman Pangan

Produksi komoditas unggulan tanaman pangan di DKI Jakarta tahun 2010 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta adalah ubi kayu, padi, jagung, dan kacang tanah. Produktivitas ubi kayu mencapai 116 kw/ha, padi 55,4 kw/ha, jagung 20,67 kw/ha dan kacang tanah 10 kw/ha.

Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Pangan Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Potensi

1

Ubi Kayu

116,00 kw/ha

2

Padi

55,40 kw/ha

3

Jagung

20,67 kw/ha

4

Kacang Tanah

10 kw/ha

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis



Komoditas Tanaman Pangan di Prov. DKI Jakarta


Potensi Tanaman Buah-Buahan

Kegiatan pertanian di Provinsi DKI Jakarta diarahkan kepada pertanian perkotaan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk potensi pertanian buah-buahan, komoditas unggulan yang memiliki potensi investasi terbesar adalah alpukat (975,98 kg/pohon), durian (970,35 kg/pohon), mangga (619,15 kg/pohon), belimbing (451,74 kg/pohon), dan pepaya (417,92 kg/pohon). Potensi buah-buahan tersebut ada yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta namun juga ada yang hanya terdapat di beberapa wilayah. Secara rinci lokasi dan potensi buah-buahan di DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

 

Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Buah-Buahan Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Lokasi

Potensi

1

Alpukat

Jakarta Selatan

735,85 kg/pohon

Jakarta Timur

1269,06 kg/pohon

Jakarta Barat

333,33 kg/pohon

Jakarta Utara

400,00 kg/pohon

Prov. DKI Jakarta

975,98 kg/pohon

2

Durian

Jakarta Selatan

777,30 kg/pohon

Jakarta Timur

1074,57 kg/pohon

Prov. DKI Jakarta

970,35 kg/pohon

3

Mangga

Jakarta Selatan

572,86 kg/pohon

Jakarta Timur

588,40 kg/pohon

Jakarta Pusat

233,58 kg/pohon

Jakarta Barat

700,98 kg/pohon

Jakarta Utara

595,71 kg/pohon

Prov. DKI Jakarta

619,15 kg/pohon

4

Belimbing

Jakarta Selatan

450,44 kg/pohon

Jakarta Timur

460,54 kg/pohon

Jakarta Pusat

155,12 kg/pohon

Jakarta Barat

546,13 kg/pohon

Jakarta Utara

381,15 kg/pohon

Prov. DKI Jakarta

451,74 kg/pohon

5

Pepaya

Jakarta Selatan

402,12 kg/pohon

Jakarta Timur

494,07 kg/pohon

Jakarta Utara

243,24 kg/pohon

Prov. DKI Jakarta

417,92 kg/pohon

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis



Komoditas Unggulan Buah-Buahan di Provinsi DKI Jakarta


Potensi Tanaman Sayuran

Melihat penggunaan lahan di Provinsi DKI Jakarta yang sudah tidak di dominasi lahan pertanian, namun DKI Jakarta masih terdapat tanaman sayur-sayuran yang dapat dikembangkan. Komoditas sayuran ini adalah tanaman yang mudah di budidayakan seperti kangkung, sawi, terung, kacang panjang dan ketimun. Tanaman sayuran tersebut memiliki produktivitas yang paling tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya yang dikembangkan di DKI Jakarta.

Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Sayuran Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Lokasi

Potensi

1

Kangkung

Jakarta Selatan

73,33 kw/ha

Jakarta Timur

90,36 kw/ha

Jakarta Pusat

60,00 kw/ha

Jakarta Barat

183,70 kw/ha

Jakarta Utara

133,78 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

139,85 kw/ha

2

Sawi

Jakarta Timur

80,88 kw/ha

Jakarta Pusat

120,00 kw/ha

Jakarta Barat

188,40 kw/ha

Jakarta Utara

68,00 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

126,56 kw/ha

3

Terung

Jakarta Selatan

51,67 kw/ha

Jakarta Barat

186,67 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

96,67 kw/ha

4

Kacang Panjang

Jakarta Selatan

90,00 kw/ha

Jakarta Barat

83,33 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

87,78 kw/ha

5

Ketimun

Jakarta Selatan

40,00 kw/ha

Jakarta Barat

81,67 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

60,83 kw/ha

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis




Komoditas Unggulan Sayur-sayuran di Prov. DKI Jakarta


Potensi Perkebunan

Di sektor perkebunan, komoditas yang memiliki potensi yang cukup baik ada pada komoditas kunyit (21,62 kw/ha) yang terdapat di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kencur (20,98 ha) yang terdapat di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Laos (19,63 ha) yang terdapat di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Temuireng (19,27 kw/ha) Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, serta lempuyang (19,11 kw/ha) di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

 

Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Perkebunan Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Lokasi

Potensi

1

Kunyit

Jakarta Selatan

20,49 kw/ha

Jakarta Timur

26,77 kw/ha

Jakarta Pusat

10,00 kw/ha

Jakarta Barat

8,18 kw/ha

Jakarta Utara

10,00 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

21,62 kw/ha

2

Kencur

Jakarta Selatan

21,61 kw/ha

Jakarta Timur

20,88 kw/ha

Jakarta Pusat

10,00 kw/ha

Jakarta Utara

10,00 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

20,98 kw/ha

3

Laos

Jakarta Selatan

19,42 kw/ha

Jakarta Timur

22,59 kw/ha

Jakarta Pusat

15,00 kw/ha

Jakarta Barat

12,27 kw/ha

Jakarta Utara

16,76 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

19,63 kw/ha

4

Temuireng

Jakarta Selatan

20,36 kw/ha

Jakarta Timur

10,85 kw/ha

Jakarta Barat

10,00 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

19,27 kw/ha

5

Lempuyang

Jakarta Selatan

18,36 kw/ha

Jakarta Timur

25,17 kw/ha

Jakarta Barat

13,65 kw/ha

Prov. DKI Jakarta

19,11 kw/ha

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis




Komoditas Unggulan Perkebunan di Prov.DKI Jakarta


Potensi Perikanan dan Kelautan

Provinsi DKI Jakarta memiliki potensi di sektor perikanan dan kelautan terutama pada perikanan tangkap, budidaya laut, budidaya kolam dan budidaya tambak. Untuk perikanan tangkap dan budidaya laut banyak terdapat di Kepulauan Seribu, sedangkan untuk budidaya tambak terdapat di Jakarta Utara.


Potensi Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Jenis

Potensi

Lokasi

1

Peringkanan Tangkap

Ikan Manyung, Ikan Selar, Ikan tetengkrek, ikan betong, ikan tembang, ikan teri, ikan pedang, ikan kakap merah, ikan kurisi, ikan cakalang, Ikan albkora, ikan kerapu karang, ikan alu-alu dan ikan pari burung, Udang putih, kerang darah

1.500.053,8 ton

Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara

2

Budidaya Laut

Kekerangan, rumput laut dan lainnya

1247,9 ton

Kepulauan Seribu

3

Budidaya Kolam

Ikan Mas, Ikan Tawes, Ikan Nila, Ikan Gurami, Ikan lele, ikan patin, ikan mujair, dan lainnya

797,4 ton

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara

4

Budidaya Tambak

Ikan mas, Ikan Tawes, Ikan Nilem, Ikan Nila, Ikan gurami, ikan lele dan ikan mujair

615 ton

Jakarta Utara

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis


Potensi Peternakan

Populasi ternak di DKI Jakarta di dominasi oleh Ayam pedaging yang mencapai 25.461 ekor, itik 21.120 ekor, kambing 4088 ekor, sapi perah 1843 ekor, dan kuda 68 ekor di tahun 2010. Ternak besar masih cukup banyak dipelihara, walaupun lahan untuk pemeliharaannya makin sempit saja. Ternak sapi perah menempati lahan usaha seluas kurang lebih 4,67 hektar, dengan sapi perah sejumlah 1.843 ekor. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur merupakan wilayah yang  masih cukup potensi dalam pemeliharaan sapi perah ini.


Potensi Investasi Sektor Peternakan Prov. DKI Jakarta

No

Komoditas

Lokasi

Potensi

1

Ayam Ras Pedaging

Jakarta Timur

25.461 ekor

2

Itik

Kepulauan Seribu

364 ekor

Jakarta Timur

9865 ekor

Jakarta Barat

1418 ekor

Jakarta Utara

9473 ekor

Prov. DKI Jakarta

21.120 ekor

3

Kambing/domba

Kepulauan Seribu

25 ekor

Jakarta Selatan

515 ekor

Jakarta Timur

840 ekor

Jakarta Pusat

166 ekor

Jakarta Barat

511 ekor

Jakarta Utara

2031 ekor

Prov. DKI Jakarta

4088 ekor

4

Sapi Perah

Jakarta Selatan

923 ekor

Jakarta Timur

858 ekor

Jakarta Pusat

62 ekor

Prov. DKI Jakarta

1843 ekor

5

Kuda

Jakarta Selatan

68 ekor

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis


Komoditas Unggulan Peternakan di Prov. Jakarta 

 

Potensi Kehutanan

Dilihat dari sektor kehutanan DKI Jakarta merupakan derah yang tidak memiliki hutan produksi. Hutan yang ada merupakan hutan lindung, Cagar Alam dan Hutan Wisata yang potensial untuk kawasan konsevasi, wisata dan obyek penelitian dan pendidikan. Kawasan hutan DKI Jakarata terletak di daerah Pantai Utara (Pantura) seluas 7% dari luas DKI Jakarta dan 2% dari ruang terbuka hijau DKI Jakartaatau 4% dari luas daratan. Secara fisik luas kawasan hutan DKI Jakarta relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan daerah lainnya.


Lokasi dan Luas Areal Hutan Lindung di Prov. DKI Jakarta

Jenis

Lokasi

Luas (Ha)

Hutan Lindung

Muara Angke Jakarta Utara

44,76

Suaka Marga Satwa

Pulau Rambut, Kepulauan Seribu

45

 

Muara Angke Jakarta Utara

 

Cagar Alam

Pulau Bokor, Kepulauan Seribu

18

Kebon Bibit

Provinsi DKI Jakarta

1064,79

Hutan Wisata

Kel. Kamal Muara Jakarta Utara

99,82

 

Pulau Penjaliran Timur

19,5

Taman Nasional Laut

Kepulauan Seribu

18,41

Kebon Bibit Cibubur

Jl. Jambore Cibubur

119

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis

 


Potensi Industri dan Perdagangan

Kegiatan utama penduduk DKI Jakarta adalah di bidang perdagangan besar, kecil, dan jasa-jasa, kemudian kegiatan di bidang industri termasuk listrik, gas dan air. Industri utama adalah industri manufacturing yang bergerak di bidang bahan makanan dan minuman, tekstil, percetakan dan penerbitan, kayu dan alat rumah tangga, dan barang-barang dari karet, kimia dan barang dari plastik. Sebagian besar industri berat berlokasi di Pulogadung, industri ringan di Pluit, Ancol dan Cengkareng, industri pertanian di Gandaria Selatan dan jasa pergudangan di Tanjung Priok.

Potensi Investasi Sektor Industri Prov. DKI Jakarta

No

Golongan Industri

Jumlah

1

Industri Pakaian Jadi

382

2

Industri Makanan dan Minuman

208

3

Industri Karet, Barang dari Karet dan Barang dari Plastik

183

4

Industri Penerbitan, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

163

5

Industri Tekstil

137

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis


Sekalipun DKI Jaya tidak memiliki potensi alam yang cukup berarti, namun sebagai pusat pemerintahan, mempunyai sarana fisik maupun administrasi yang paling baik untuk berkembang­nya sektor industri, sektor jasa dan perdagangan. Pelabuhan laut dan udara dengan fasilitasnya yang relatif baik, fasilitas perbankan, dan lain-lain, memungkinkan aktivitas perdagangan berkembang dengan pesat di Jakarta


Potensi Investasi Sektor Perdagangan Prov. DKI Jakarta

 

No

Jenis Komoditi

Volume ekspor (kg)

1

Kendaraan dan bagiannya

17.5491.823

2

Lemak dan Minyak Hewan/nabati

166.448.071

3

Kaca dan Barang dari kaca

152.769.638

4

Sabun dan preparat pembersih

147.707.356

5

Ikan dan udang

130.824.164

 

Sumber: BPS, Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis


Potensi Pariwisata

Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia merupakan daerah yang punya daya tarik tersendiri dalam menarik wisatawan baik wisatawan lokal maupun internasional. Taman rekreasi, museum, pusat perbelanjaan megah, gemerlap hiburan malam yang tak pernah tidur-membuat Jakarta menjadi kota pariwisata yang penuh pesona. Bila dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan, taman rekreasi Impian Jaya Ancol dan Kebun Binatang Ragunan merupakan objek wisata yang banyak menarik pengunjung.


Potensi Pertambangan

DKI Jakarta dengan kondisi geografisnya bukanlah daerah yang kaya sumber daya mineral sehingga di Provinsi Jakarta tidak terdapat barang tambang.