A.               Listrik

ProvinsiBali yang memiliki luas wilayah sekitar 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia, merupakan sebuah kepulauan yang sangat strategis secara nasional. Tak heran kalau kemudian ketersediaan listrik di Provinsi tersebut menjadi perhatian utama pemerintah.Bali dengan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa, merupakan salah satu gerbang masuk bagi turis mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia. Pariwisata adalah potensi terbesar yang dimiliki Provinsi yang merupakan bagian dari wilayah Kepulauan Sunda Kecil tersebut.

Untuk mendukung optimalisasi potensi pariwisata dan meningkatkan fasilitas layanan bagi turis asing yang berkunjung ke Provinsi tersebut, infrastruktur kelistrikan merupakan sebuah prasyarat yang wajib ada. Dengan demikian, belanja listrik secara besar merupakan upaya yang mau tidak mau harus dilakukan untuk mencapai target daerah tersebut. Namun jika ditinjau lebih jauh, PLN mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Di samping itu, sebagian besar konsumsi listrik bersubsidi di Bali berdasarkan informasi dari PLN wilayah Bali, ternyata banyak terserap oleh kalangan industri, khususnya oleh hotel-hotel mewah di Bali yang seharusnya dikenakan tarif niaga. Sekitar 55% listrik bersubsidi di Bali digunakan oleh hotel-hotel berbintang. Itu sebabnya, PLN berharap ada kejelasan regulasi mengenai penggunaan listrik bersubsidi agar mudah melakukan penertiban terhadap penggunaan listrik yang menyimpang.


Tabel Pemakaian Listrik di Provinsi Bali

Kabupaten/Kota

Jumlah Pelanggan Jaringan Listrik  Tiap Kabupaten/Kota

Kabupaten Jembrana

48,191

Kabupaten Tabanan

93,512

Kabupaten Badung

119,756

Kabupaten Gianyar

87,082

Kabupaten Klungkung

32,423

Kabupaten Bangli

30,822

Kabupaten Karangasem

54,866

Kabupaten Buleleng

98,601

Kota Denpasar

163,900

Total

729,153

Sumber: Provinsi Bali Dalam Angka Tahun 2012

 

Jumlah pelanggan listrik di Provinsi Bali yang terbesar berada di Kota Denpasar yaitu 163.900 orang, dan yang terkecil berada di Kabupaten Bangli yaitu 30,822 orang. Total pelanggan listrik di Provinsi Bali yaitu 729.153 orang. Provinsi Bali memiliki kebutuhan listrik sekitar 788 kilowatt (kw) per kapita per tahun. Sampai akhir 2011, diperkirakan beban puncak sistem kelistrikan Bali mencapai 681,82 megawatt (MW). Dengan kondisi seperti tersebut daya sisa kelistrikan Bali hanya sebesar 13% dan jauh dari batas aman yang seharusnya ditetapkan sebesar 30% dari total daya yang ada. Jika sampai terjadi overhaul atau dilakukan perawatan besar-besaran pada pembangkit listrik yang ada di Bali, maka kemungkinan besar pasokan listrik di Bali akan mengalami kekurangan daya.

Dari sisi rasio elektifikasi, Bali sekarang ini memiliki rasio elektrifikasi yang relatif tinggi kalau dibanding dengan Provinsi lain, yakni mencapai 80%. Artinya, masih ada sekitar 20% masyarakat yang belum mendapat pasokan listrik. Kendati masih belum Mandiri sepenuhnya soal kelistrikan, namun Bali termasuk daerah yang sangat memerhatikan lingkungan. ProvinsiBalimenolak proyek eksplorasi panas bumi (geothermal) di Bedugul, Tabanan, Bali. Proyek tersebut diperkirakan memiliki kapasitas geothermal sekitar 3X55 MW atau total sekitar 165 MW yang awalnya akan dikembangkan oleh Energi Limited sebagai pengembang.

Meskipun geothermal merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan, namun dengan alasan bahwa proyek tersebut bertentangan dengan konsep Bali menuju Green Province karena harus mengorbankan 4 hektar hutan lindung serta pura-pura di sekitarnya, maka Provinsi tersebut menolak pembangunan geothermal Bedugul. Alhasil, Bali kini masih sangat tergantung dengan pembangkit listrik tenaga diesel Pesanggaran, Denpasar yang memiliki kapasitas sebesar 55 MW, pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Pesanggaran sebesar 106 MW, PLTG Gilimanuk 130 MW dan PLTG Pemaron 2x40 MW.

Pembangkit-pembangkit inilah yang dituding melakukan pemborosan karena masih belum dapat sepenuhnya menggunakan bahan bakar gas yang dianggap jauh lebih hemat dari bahan bakar solar. Alternatif lain yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pasokan daya listrik di Bali adalah PLTU Celukanbawang, Gerokgak di Buleleng. Proyek pembangunan PLTU tersebut memang sempat terhambat selama setahun namun akhirnya tetap dilanjutkan. PLTU tersebut diperkirakan mampu menghasilkan listrik berkapasitas 1.029 MW, yakni sebesar 3 x 143 MW dan 2 x 330 MW.

Terobosan lain juga dilakukan oleh pemerintah daerah Bali, dengan mengembangkan listrik dari tenaga sampah. Sampah yang awalnya bermasalah, khususnya di TPA Suwung, Bali, kini melalui proyek listrik tenaga sampah, diyakini bisa menghasilkan listrik berkapasitas 9,8 MW. Selain itu, Bali sekarang ini memiliki beberapa potensi listrik tenaga biomasa 2 x 4,8 MW, listrik tenaga air melalui PLTA - Ayung berkapasitas 20 MW, Sea Water Pump Storage Power Plant PLTA - Ungasan, Tenaga Angin PLTB- Nusa Penida, serta tenaga surya PLTS-Kusamba.

 

                B.         Air Bersih

Jumlah perusahaan air bersih terbanyak di Provinsi Bali terdapat di Kabupaten Buleleng yaitu 21 unit. Jumlah perusahaan air bersih di Kabupaten Badung dan Kabupaten Klungkung yaitu 2 unit. Serta jumlah perusahaan air bersih di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem dan Kota Denpasar yaitu 1 unit.

 

Tabel Perusahaan Air Bersih di Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota 

Kabupaten/Kota

Perusahaan Air Bersih

Kabupaten Jembrana

1

Kabupaten Tabanan

1

Kabupaten Badung

2

Kabupaten Gianyar

1

Kabupaten Klungkung

2

Kabupaten Bangli

1

Kabupaten Karangasem

1

Kabupaten Buleleng

11

Kota Denpasar

1

Total

21

Sumber : Statistik Air Bersih Provinsi Bali, 2011

 

Pelanggan air bersih terbesar yaitu rumah tangga dengan jumlah 300.463 pelanggan. Pelanggan air bersih terbesar kedua yaitu niaga dengan jumlah 26.368 pelanggan. Pelanggan air bersih terkecil yaitu khusus dengan 336 pelanggan.


Tabel Pelanggan Air Bersih di Provinsi Bali Menurut Jenis Pelanggan

Jenis Pelanggan

Pelanggan

Sosial

6,548

Rumah Tangga

300,463

Instansi Pemerintah

5,683

Niaga

26,368

Industri

1,492

Khusus

336

Total

340,890

Sumber : Statistik Air Bersih Provinsi Bali, 2011


       Pulau Bali di bagian selatan, khususnya Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, diperkirakan akan mengalami krisis air bersih pada tahun 2015. Krisis air disebabkan pertumbuhan penduduk dan pembangunan gedung yang pesat, sehingga persediaan air yang ada tidak mencukupi lagi.

 

Gambar Kondisi Air Bersih di Bali