Provinsi Aceh terletak pada 01o58’ 37,2” – 06o 04’ 33,6” Lintang Utara dan 940 57’ 57,6” – 98o 17’ 13,2” Bujur Timur dengan ketinggian rata rata 125 meter dari atas permukaan laut. Provinsi Aceh berbatasan langsung sebelah utara dengan selat malaka, sebelah timur dengan selat malaka, sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Wilayah Provinsi Aceh yang beribukota di Banda Aceh terbagi dalam 18 kabupaten dan 5 kota, terdiri dari 284 Kecamatan, dan 6.450 Gampong atau Desa, yaitu Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat daya, Kabupaten Besar, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Bener Meriah, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Gayolues, Kabupaten Naganraya, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Simeulue, Kota banda aceh, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, Kota Sabang, dan Kota Subulussalam.
Tabel Luas Wilayah Provinsi Aceh 2012
Kabupaten/Kota |
Ibukota |
Luas Wilayah (km2) |
Simeulue |
Sinabang |
182735 |
Aceh Singkil |
Singkil |
185803 |
Aceh Selatan |
Tapaktuan |
417659 |
Aceh Tenggara |
Kutacane |
416963 |
Aceh Timur |
Idi |
542709 |
Aceh Tengah |
Takengon |
445404 |
Aceh Barat |
Meulaboh |
275872 |
Aceh Besar |
Kota Jantho |
290256 |
Pi d i e |
Sigli |
316924 |
Bireuen |
Bireuen |
179631 |
Aceh Utara |
Lhoksukon |
269466 |
Aceh Barat Daya |
Blangpidie |
188205 |
Gayo Lues |
Blangkejeren |
554991 |
Aceh Tamiang |
Karang Baru |
211973 |
Nagan Raya |
Suka Makmue |
354491 |
Aceh Jaya |
Calang |
387725 |
Bener Meriah |
Simpang Tiga Redelong |
190401 |
Pidie Jaya |
Meureudu |
94795 |
Banda Aceh |
Banda Aceh |
5617 |
Sabang |
Sabang |
12209 |
Langsa |
Langsa |
20341 |
Lhokseumawe |
Lhokseumawe |
15344 |
Subulussalam |
Subulussalam |
117571 |
Total |
|
5677085 |
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2012
Luas wilayah di Provinsi Aceh Pada tahun 2012 dengan total 5677085 Km2, dimana luas wilayah yang paling besar yaitu Kecamatan Gayo Lues sebesar 554991 Km2 dengan prosentase 9,78%. Luas Wilayah paling kecil yaitu Kota Banda Aceh sebesar 5617 Km2 dengan prosentase sebesar 0,1%.
Gambar Persentase Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
A) Topografi
Provinsi Aceh berlokasi di sebelah utara dan paling ujung pada pulau Sumatera. Provinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan topografi daerah datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan berbukit hingga bergunung mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Daerah dengan topografi bergunung terdapat dibagian tengah Aceh yang merupakan gugusan pegunungan bukit barisan dan daerah dengan topografi berbukit dan landai terdapat dibagian utara dan timur Aceh.
Berdasarkan kelas topografi wilayah, Provinsi Aceh yang memiliki topografi datar (0 - 2%) tersebar di sepanjang pantai barat – selatan dan pantai utara – timur sebesar 24.83 persen dari total wilayah; landai (2 – 15%) tersebar di antara pegunungan Seulawah dengan Sungai Krueng Aceh, di bagian pantai barat – selatan dan pantai utara – timur sebesar 11,29 persen dari total wilayah; agak curam (15 -40%) sebesar 25,82 persen dan sangat curam (> 40%) yang merupakan punggung pegunungan Seulawah, gunung Leuser, dan bahu dari sungai-sungai yang ada sebesar 38,06 persen dari total wilayah.
Provinsi Aceh memiliki ketinggian rata-rata 125 m diatas permukaan laut. Persentase wilayah berdasarkan ketinggiannya yaitu:
Di wilayah Aceh Darussalam terdapat 408 Daerah Aliran Sungai (DAS) besar sampai kecil. Aceh memiliki beberapa danau seperti Danau Laut Tawar di Aceh Tengah dan Danau Aneuk Laot di Sabang, juga memiliki rawa seluas 444.755 ha, yang terdiri dari rawa lebak seluas 366.055 ha dan rawa pantai seluas 78.700 ha.
B) Klimatologi
Pada umumnya, Provinsi Aceh, terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Pada bulan Desember sampai Maret, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan. Karena letaknya dilaui garis kathulistiwa, iklim di Aceh adalah tropis, yang dalam setahun terdiri dari musim kemarau dan hujan. Secara umum, musim kemarau (dry season) berlangsung dari bulan Maret sampai Agustus dan musim hujan dari bulan September sampai Februari. Curah hujan sekitar 1000-2000 millimeter di daerah pantai, 1500-2000 millimeter di daerah tinggi dan di pantai barat daya. Tingkat keseringan turunnya hujan di semua wilayah tidak sama. Di dataran tinggi, panatai barat dan selatan relatif lebih sering turun hujan. Daerah pantai di Aceh secara umum bersuhu tinggi dan dipulau-pulau biasanya suhunya lebih rendah. Suhu di dataran yang lebih rendah adalah 250 derajat Celsius dan dataran tinggi 270 derajat Celsius, dengan kelembaban udara antara 60-90 persen. [1] Untuk lebih rinci mengetahui curah hujan, dan suhu udara di Provinsi Aceh sebagai berikut:
Tabel Curah Hujan, Hari Hujan dan Suhu Udara di Aceh 2012
Bulan |
Curah Hujan (mm) |
Hari Hujan (Hari) |
Suhu (Celcius) |
Januari |
152,5 |
15 |
26,3 |
Februari |
82,3 |
14 |
26,6 |
Maret |
223,5 |
17 |
26,5 |
April |
142,3 |
13 |
27,3 |
Mei |
58,8 |
11 |
27,8 |
Juni |
19,8 |
5 |
28,9 |
Juli |
55,6 |
8 |
27,9 |
Agustus |
62,8 |
8 |
27,7 |
September |
136,8 |
13 |
26,9 |
Oktober |
41,8 |
16 |
26,7 |
November |
168,1 |
11 |
26,2 |
Desember |
123,4 |
19 |
26,4 |
Rata-rata |
105,6 |
12.50 |
27,1 |
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2012
C) Hidrologi
Wilayah Provinsi Aceh terbagi ke dalam 15 Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu: DAS Pase, DAS Jambu Aye, DAS Kluet, DAS Krueng Aceh, DAS Krueng Baro, DAS Merbau, DAS Meureude, DAS P. Weh, DAS Peureulak, DAS Peusangan, DAS Sabe Geupe, DAS Simeulue, DAS Singkil, DAS Teunomwoyla, dan DAS Tripee Batee.[2]
D) Penggunaan Lahan
Luas penggunaan lahan di Provinsi Aceh memiliki total penggunaan lahan sebesar 5.677.081 Ha. Penggunaan lahan yang terbesar yaitu penggunaan lahan Hutan sebesar 2.291.080 ha sedangkan penggunaan lahan terendah yaitu penggunaan lahan industri sebesar 3.928 Ha.
Tabel Penggunaan Lahan Provinsi Aceh Tahun 2012
Penggunaan Lahan |
Prosentase |
Luas (Ha) |
Perkampungan |
2.21 |
125439 |
Industri |
0.07 |
3928 |
Pertambangan |
3.63 |
206049 |
Persawahan |
5.55 |
314991 |
Pertanian tanah kering semusim |
2.45 |
139049 |
Kebun |
5.38 |
305624 |
Perkebunan Besar |
3.53 |
200680 |
Perkebunan Rakyat |
14.1 |
800401 |
Padang (padang rumput,alang-alang,semak) |
4.09 |
232023 |
Hutan(lebat,belukar,sejenis) |
40.36 |
2291080 |
Perairan Darat (kolam air tawar, tambak, penggaraman, waduk,danau,rawa) |
3.64 |
206741 |
Tanah terbuka ( tandus,rusak, land clearing) |
0.78 |
44439 |
Lainnya |
14.21 |
806637 |
Total |
5,677,081 |
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2012
Penggunaan Lahan terbesar di Provinsi Aceh yaitu penggunaan lahan sebagai hutan sebesar 2.291.080 Ha dengan prosentase sebesar 40,36% dari luas total penggunaan lahan. Penggunaan lahan terkecil yaitu lahan industri sebesar 3.928 Ha dengan prosentase sebesar 0,07% dari luas total penggunaan lahan.
Gambar Penggunaan Lahan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
[1] http://bisnisinvestasi.acehprov.go.id/profile.php diakses tanggal 17 April 2013
[2] http://piba.tdmrc.org/book/export/html/73 diakses tanggal 17 April 2013