Transportasi darat yang ada di Provinsi Aceh antara lain yaitu terminal bus. Provinsi Aceh memiliki terminal Bus Antar Kota/Provinsi di 23 Kabupaten/Kota. Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya untuk transportasi darat. Untuk mendukung transportasi darat, pemerintah telah membangun jalan sepanjang 13.841,07 km jalan kabupaten/kota, 1.813,33 km jalan provinsi dan 1.803,36 km jalan nasional.

Pada tahun 2011, panjang jalan kabupaten/kota di seluruh Provinsi Aceh adalah 13.541,07 km dimana 3.165,44 km diantaranya berada dalam kondisi baik, dan 5.681,06 km dalam kondisi sedang dan selebihnya sebesar 4.994,57 km dalam kondisi rusak. Sementara itu bila dilihat dari jenis permukaaannya, maka dari total panjang jalan kabupaten/kota, 6.203,57 km beraspal, 4.837,42 km berpermukaan kerikil dan selebihnya sepanjang 2.800,08 km masih berpermukaan tanah.

Tabel Panjang Jalan Menurut Kota Administrasi 2012

Kabupaten/Kota

Aspal

Kerikil

Tanah

Jumlah

Simeulue

32.38

113.64

109.46

255.48

Aceh Singkil

16.22

13.3

6.5

36.02

Aceh Selatan

460.35

276.7

186.65

923.7

Aceh Tenggara

320.2

217.8

173.15

711.15

Aceh Timur

254.8

452.11

 

706.91

Aceh Tengah

431.82

111.65

203.76

747.23

Aceh Barat

264.65

181.2

217.6

663.45

Aceh Besar

906.05

313.25

106.7

1326

Pi d i e

527.27

117.7

75.5

720.47

Bireuen

355.65

293.65

232.5

881.8

Aceh Utara

542.97

1350.36

399.2

2292.53

Aceh Barat Daya

197.9

159.1

161.7

518.7

Gayo Lues

102.4

134.65

287.65

524.7

Aceh Tamiang

242.98

446.46

78.8

768.24

Nagan Raya

55.3

21.8

33.1

110.2

Aceh Jaya

127.5

140.8

91.7

360

Bener Meriah

174.55

78.91

101.87

355.33

Pidie Jaya

169.68

33.1

144

346.78

Banda Aceh

488.53

46.89

3.15

538.57

Sabang

135.92

   

135.92

Langsa

135.1

93.94

24.11

253.15

Lhokseumawe

192.78

19.2

11.9

223.88

Subulussalam

71.57

221.21

151.08

443.86

Total

6206.57

4837.42

2800.08

 

Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2012

 

                 Angkutan darat berperan penting untuk perkembangan berbagai sektor yang ada di setiap wilayah. Angkutan darat ini berfungsi untuk memindahkan penumpanng (orang) maupun barang. Provinsi Aceh memiliki bebrapa jalur darat yang difasilitasi oleh angkutan darat.

 

Tabel Angkutan Darat Provinsi Aceh

Jalur Timur (L-300)

Kapasitas

Waktu

Keterangan

Banda Aceh – Kuala Simpang

10 seat

08.00 s/d 12.00 WIB

Pagi Hari

Banda Aceh – Kuala Simpang

10 seat

14.00 s/d 17.00 WIB

Siang Hari

Banda Aceh – Kuala Simpang

10 seat

18.00 s/d 22.00 WIB

Malam Hari

Jalur Timur (BUS)

Kapasitas

Waktu

Keterangan

Banda Aceh- Medan (tipe patas, 21 seat, 18 seat)

35 seat, 21 seat, 18 seat

07.00 s/d 11.00 WIB

Pagi Hari

Banda Aceh- Medan (tipe patas, 21 seat, 18 seat)

35 seat, 21 seat, 18 seat

14.00 s/d 16.00 WIB

Siang Hari

Banda Aceh- Medan (tipe patas, 21 seat, 18 seat)

35 seat, 21 seat, 18 seat

18.00 s/d 23.00 WIB

Malam Hari

Jalur Timur (L-300)

Kapasitas

Waktu

Keterangan

Banda Aceh – Sabulussalam/Singkil

10 seat

08.00 s/d 12.00 WIB

Pagi Hari

Banda Aceh – Kuala Simpang

10 seat

14.00 s/d 17.00 WIB

Siang Hari

Banda Aceh – Kuala Simpang

10 seat

18.00 s/d 22.00 WIB

Malam Hari

Sumber : http://dishubkomintel.acehprov.go.id/jadwal-angkutan/angkutan-darat (diakses 17 April 2013)

 
Sumber : http://diliputnews.com/read/12963/protes-keberadaan-calo-loket-angkutan-umum-mogok.html

Gambar  Terminal Batoh Banda Aceh

 

B.            Transportasi Udara

Transportasi udara di Aceh di dukung oleh 8 banda udara yang terbesar adalah Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, 17 km arah timur Banda Aceh dengan landasan pendaratan sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter. Sejak 2 November 1994 bandar udara ini dibuka untuk penerbangan internasional dan untu pendaratan pesawat udara berukuran besar.Untuk Pendukung terdapat juga Banda Udara Socfindo di Tanjung Seumentok (Aceh Timur) dan landasan terbang di lawe Butar Bandara Hamzah Fansuri (Aceh Singkil) yang didarati oleh pesawat kecil.[1]

 Transportasi udara yang ada di Provinsi Aceh adalah Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Bandara Internasional Aceh adalah bandara yang terletak 13,5 kilometer tenggara ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh. Hal ini dinamai sultan kedua belas Aceh, Iskandar Muda. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Blangbintang. Setelah dilanda bencana tsunami pada 26 Desember 2004, bandara telah direnovasi dan memiliki 3000 meter landasan untuk liners jet berbadan lebar. Pada 9 Oktober 2011 pertama Boeing 747-400 lepas landas dan mendarat dengan sukses. Bandara ini bisa menjadi alternatif tempat perlindungan dalam kasus hal-hal yang tidak diinginkan, seperti Gempa yang melanda Aceh pada tanggal 11 April 2012.. Bandara ini juga digunakan sebagai tempat pengiriman barang dari seluruh dunia untuk korban Tsunami di Aceh.[2]

 Secara infrastruktur Aceh memiliki sarana transportasi yang representatif dalam mendukung peningkatan investasi (How to get to Aceh) yang terdiri dari 11 buah Bandar Udara, yang terdiri dari :

 

Sumber : http://uniknya.com/2011/12/5-bandara-udara-terbesar-di-provinsi-aceh/

 Gambar Lima Bandara Udara Terbesar di Provinsi Aceh

 

C.             Transportasi Laut

 Provinsi Aceh memiliki 15 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Dermaga Distrik Navigasi Sabang, Dermaga Khusus Perikanan Samudera Besar Sabang, Pelabuhan Calang, Pelabuhan Idi, Pelabuhan Khusus Balohan, Pelabuhan Khusus (Persero) Pertamina Sabang, Pelabuhan Khusus Singkil, Pelabuhan Khusus Tapaktuan, Pelabuhan Kuala LangsaKantor, Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan MalahayatiKantor, Pelabuhan Meulaboh, Pelabuhan Sabang, Pelabuhan Sinabang, dan Pelabuhan Susoh. Pelabuhan Kuala langsa yang digolongkan sebagai pelabuhan laut kelas empat untuk melayani perdagangan internasional, dengan dermaga sepanjang 100 m dan kedalaman 8.1 m. Pelabuhan Malahayati yang digolongkan pelabuhan laut kelas ke tiga dengan dermaga sepanjang 100 m dan kedalaman 6-7 m LWS . Pelabuhan Sabang yang digolongkan sebagi pelabuhan laut kelas keempat untuk meleyani perdagangan internasional dengan dermaga sepnajang 328 km dengan kedalaman 7.5 m, sedangkan maksimal sepanjang 150 m untuk kapal-kapal yang bertambat dipelabuhan ini. Selain itu, terdapat tiga pelabuhan khusus, seperti Pelabuhan Blang Lancang untuk mengekspor Gas Alam Cair dan Produk padat, Pelabuhan Laut Pupuk Asean dan Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe dan juga pelabuhan Laut Lhok Nga Aceh Besar untuk Mengekspor semen.[4]

 Provinsi Aceh terdiri dari 8 pelabuhan, empat diantaranya terletak dipantai barat (meulaboh, Tapak Tuan , Susoh dan Sinabang) dan empat di pantai timur (Sabang, Malahayati, Lhokseumawe dan Langsa). Prasarana dan perlangkapan dipelabuhan tersebut masih terbatas. Terdapat beberapa pelabuhan berfasilitas memadai seperti 10.000 DWT, Malahayati 15.000 DWT, Sabang 10.000 DWT, dan Kuala Langsa 3.500 DWT. Selain Itu, tredapat pelabuhan ferry yang menghubungkan Balohan (Sabang) dan Malahayati (Aceh Besar), terdapat juga pelabuhan yang menghubungkan Labuhan Haji (aceh Selatan) dan Sinabang (Pulau Simeulue). Selain Itu, juga terdapat emapt pelabuhan khusus di aceh utara termasuk Krueng Geukuh (AAF), Blang Lancang (PT. Arun), Lhoksukon Landing (mobil Oil) dan di Aceh Besar Lhoknga (PT. SAI). Pelabuhan Krueng Geukuh Memiliki Kedalaman 10 mete, leber 22 meter dan 11 dermaga sepanjang 1.320 meter, lima dermaga secara khusus di bangun untuk layanan masyarakat, empat diantaranya untuk PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan 2 untuk AAF. Pelabuhan Blang Lancang yang dimiliki oleh PT. Arun LNG, seluruhnya di operasikan untuk proses muat gas asam cair. Sementara itu, pelabuhan sunga dilhoksukon secara umum melayani pendaratan peralatan berat dan peralatan pengeboran minyak serat peralatan lain untuk Mobil Oil Indonesia (MOI). Pelabuhan Lhoknga adalah tempat untuk mengangkut semen yang diproduksi oleh PT. Semen Andalas Indonesia (SAI) untuk tujuna ekspor.[5]

Pelabuhan Balohan dan Pelabuhan Singkil memiliki aktifitas yang besar. Pelabuhan tersebut melayani penyeberangan penumpang dan juga melayani penyeberangan barang dan peti kemas domestik dan internasional.[6]

 

Tabel Arus Lalu lintas Penyebrangan Pelabuhan Balohan 2011

Bulan

Frekuensi kapal

Berangkat

Tiba

kendaraan

Berangkat

Tiba

Penumpang

Barang

penumpang

barang

berangkat

tiba

Januari

47

46

14,256

60

14,431

3,516

4,736

4850

Februari

40

40

9,142

63

9,647

3,001

3,533

3,649

Maret

44

44

10,557

104

10,891

3,125

3,742

3,818

April

42

42

10,488

56

11,318

2,803

3,393

3,724

Mei

45

45

12,566

81

13,868

3,321

4,051

4,586

Juni

41

41

12,080

82

12,824

3,053

3,577

3,831

Juli

42

42

12,257

96

13,630

3,588

4073

4,718

Agustus

37

37

8,465

94

8,928

3,200

3,318

3,593

September

55

55

17,603

77

19,331

2,469

6,414

6,927

Oktober

47

47

10,069

106

11,128

4,657

3,418

3,916

November

41

41

12,390

64

13,892

4,092

4,419

5,053

Desember

48

48

10,907

172

12,940

4484

3,877

4,562

Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2011

 

Tabel Arus Lalu lintas Penyebrangan Pelabuhan Singkil 2011

Bulan

Frekuensi kapal

Berangkat

Tiba

kendaraan

Berangkat

Tiba

Penumpang

Barang

penumpang

barang

berangkat

tiba

Januari

8

9

1,319

674

843

494

247

194

Februari

8

8

604

603

519

341

218

172

Maret

9

9

675

663

457

470

206

176

April

9

8

587

678

404

535

188

147

Mei

9

10

604

595

522

586

204

185

Juni

8

8

532

547

544

469

151

141

Juli

9

9

787

693

536

569

194

177

Agustus

9

9

610

647

522

594

165

191

September

7

7

1,045

421

987

292

182

214

Oktober

8

8

230

718

731

577

119

188

November

0

0

0

0

0

0

0

0

Desember

2

2

253

321

225

297

85

89

Sumber: Provinsi Aceh dalam angka 2011

 

 

Sumber : http://www.bumn.go.id/pelindo1/publikasi/berita/intip-yuk-kemolekannya-pelabuhan-malahayati-di-provinsi-aceh/

Gambar (a) Pelabuhan Malahayati; (b) Pelabuhan Balohan

 



[1]http://bisnisinvestasi.acehprov.go.id/sarana.php diakses tanggal 24 April 2013

[2]http://en.wikipedia.org/wiki/Sultan_Iskandar_Muda_International_Airport diakses tanggal 17 April 2013

[3]http://2012.acehinvestment.com/Potensi-Investasi-Aceh.html diakses tanggal 23 April 2013

[4]http://www.produkunggulan-aceh.com/index.php/component/k2/item/34-tentang-aceh diakses tanggal 25 April 2013

[5]http://bisnisinvestasi.acehprov.go.id/sarana.php diakses tanggal 24 April 2013

[6] Provinsi Dalam Angka 2010 diakses tanggal 23 April 2013