Lampung merupakan salah satu Provinsi yang letaknya sangat strategis, sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, yang memiliki Economics Advantage dengan keberadaan Selat Sunda Sebagai Sea Lines Of Communication (SLOC) sebagai jalur laut perdagangan internasional, yang menghubungkan Samudra Hindia dengan laut Cina Selatan.Maka wajar bila infrastruktur perhubungan di Lampung ini memerlukan pembangunan yang signifikan, mengingat letaknya sebagai jalur penting, sehingga seluruh kendaraan yang akan menujuke Pulau Jawa melintasi jalur Trans Sumatera ini. Sehingga dampak dari kondisi jalan lebih cepat mengalami kerusakan ketimbang di daerah lainnya di luar Lampung. Ada beberapa Pembangunan Infrastruktur Perhubungan yang seperti :

 

      A.     Transportasi Darat

Sarana perhubungan darat pada tahun2011 terdiri dari 1.159,57 km jalan negara dan 2.339,73 km jalan Provinsi. Dari total jalan tersebut yaitu sepanjang 3.499,30 km, 37,99 persendalam kondisi baik, 22,20 persen kondisi sedang, 24,48 persen kondisi rusak dan 16,17 persendalamkondisi kritis. Sedangkan menurut jenis permukaan 86,14 persen merupakan jalan beraspal, 6,88 persen jalan agregat, dan 7,85 persen jalan tanah.

Selain menggunakan kendaraan, perhubungan darat di Provinsi Lampung juga ditunjang dengan sarana angkutan kereta api. Muatan barang yang diangkut melalui stasiun kereta api tahun 2011sebanyak9.376.654ton, terjadi penurunan dibandingkan tahun2010(7,62persen). Jumlah penumpang yang menggunakan sarana angkutan kereta api mengalami kenaikan dibanding tahun 2010 (19,84 persen). Kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung pada 2011 adalah dengan dilakukan pembangunan Tahap II Over Caping KRDI dan Pemasanan Pagar BRC di Stasiun Kota Bumi. Mobilisasi Kereta Diesel (KRD) Way Umpu, dari PT. Inka Ke Tanjungkarang.



Sumber : Profil Investasi Lampung

Gambar Terminal Induk Rajasa, Lampung

 

      B.     Transportasi Laut

ProvinsiLampung memiliki 3 pelabuhan laut, yaitu Panjang, Srengsem, dan Bakauheni. Pelabuhan Panjang digunakan sebagai sarana angkutan barang, Pelabuhan Srengsem digunakan khusus untuk kegiatan eksporgula tetes, sementara Pelabuhan Bakauheni untuk angkutan penumpang, barang, dan kendaraan.Tahun2011jumlah penumpang yang melakukan penyeberangan Merak-Bakauheni menggunakan kapal Ro-Ro mengalami penurunan 6,35 persen dibanding tahun 2010. Namun jumlah kendaraan yang melakukan penyeberangan mengalami kenaikan.

Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya terdapat tiga pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Labuhan Maringgai, Pelabuhan Teluk Betung dan Pelabuhan Khusus Tarakan, terdapat juga sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

Melihat peran pentingLampung sebagai jalur perhubungan dengan kesibukan lalu lintas kendaraan setiap harinya, seperti: dengan diangkutnya 25 ribu ton batu bara dari Bukit Asam yang dikirim ke pelabuhan Tarakan ke PLTU Suralaya. Jalur darat, lebih dari 3.500 kendaraan yang menggunakan penyeberangan Bakauheni-Merak perhari. Sedangkan untuk hasil Pertanian yang dikirimkan dari Lampung ke Pulau Jawa rata rata perhari sekitar 800 ton per harinya yang melalui penyeberangan Bakauheni -Merak.

 

Sumber :Profil Investasi Lampung

Gambar Pelabuhan Bakauheni, Lampung


      C.      Transporatasi Udara

Provinsi Lampung juga memiliki Bandar Udara Radin Inten II sebagai sarana lalu lintas udara. Pada tahun2011jumlah pesawat yang berangkat 4.829 pesawat yang membawa 517.606penumpang. Sedangkan pesawat yang tiba yaitu 4.829 pesawat yang membawa 516.444 penumpang. Dinas Perhubungan melakukan Desain ruang VIP dan studi KKOP Bandara Radin Inten II Tanjungkarang. Studi kelayakan di dermaga sungai di KTM SP VIII Sungai Mesuji. Studi KKOP, Bandara Gatoto Subroto, Way kanan. Studi DED Feeder, KA Metro – Bandar Lampung - Pringsewu. Studi Amdal Bandara Radin Inten II Tanjungkarang.

Selain itu, dinas perhubungan juga melakukan PembangunanOver Caping KRD di stasiun Kota Bumi. Pembangunan Jalan akses PKP-PK Bandara Pekon Serai. Pengadaan dan pemasangan Rambu Lalu Lintas di terminal Pringsewu. Pengadaan dan pemasangan Rambu Lalu Lintas di Terminal Negeri Sakti serta pengadaan dan pemasangan Rambu Lalu Lintas di Terminal Sukarame Bandar Lampung.


 

Sumber : Profil Investasi Lampung

Gambar Bandar Udara Radin Inten II, Lampung